Netra, Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendorong agar program konsesi lahan seluas 10 juta hektare dari Presiden Prabowo Subianto diprioritaskan untuk pengusaha muda. HIPMI menilai langkah ini penting guna mencetak regenerasi ekonomi nasional.
Penggagas HIPMI Agropreneur, M Hadi Nainggolan, menyoroti ketimpangan penguasaan lahan di Tanah Air. Ia menyebut, dalam 20 tahun terakhir, akses terhadap lahan produktif seperti HGU dan HGB nyaris tak tersentuh oleh generasi muda.
“Ini fakta yang sangat tidak berkeadilan. Lahan sebagai aset produktif hanya berputar di tangan yang itu-itu saja, padahal anak muda Indonesia punya potensi besar untuk mengelola sumber daya alam secara inovatif dan berkelanjutan,” kata Hadi dalam keterangannya, diterima Netra, Sabtu (26/7).
Menurutnya, izin-izin lahan selama ini dikuasai kelompok konglomerat lama beserta lingkaran keluarganya. HIPMI menilai kondisi itu jadi penghambat lahirnya pelaku usaha muda yang punya gagasan segar dan berkelanjutan.
Pernyataan Hadi sejalan dengan data dari Menteri ATR/BPN Nusron Wahid. Ia sebelumnya menyampaikan bahwa 48 persen dari total 55,9 juta hektare lahan bersertifikat di Indonesia dikuasai hanya oleh 60 keluarga.
Melihat ketimpangan itu, HIPMI mendorong evaluasi menyeluruh terhadap izin lahan seperti HGU, HGB, hingga konsesi hutan. Hadi menyebut sudah waktunya pemerintah membuat kebijakan besar yang memungkinkan 1.000 pengusaha muda mengelola masing-masing 10.000 hektare lahan.
Jumlah itu, kata Hadi, hanya setara 10 juta hektare, angka yang sangat kecil jika dibanding luas lahan yang saat ini telah dikuasai oleh korporasi-korporasi besar.
Ia menekankan, kebijakan ini bukan semata soal pemerataan. Namun bagian dari strategi mencapai swasembada pangan, energi, dan air sebagaimana termuat dalam visi astacita Presiden Prabowo.
“Jika kebijakan ini diambil, Indonesia tidak hanya akan mencetak konglomerat baru yang lebih merata secara geografis dan etnis, tapi juga membuka pusat-pusat ekonomi baru berbasis agro di berbagai wilayah,” jelasnya.
HIPMI optimistis jika kebijakan ini dijalankan, Presiden Prabowo akan dikenang sebagai pemimpin yang mampu menghadirkan keadilan ekonomi melalui distribusi sumber daya alam yang lebih setara.
“Ini momentum emas untuk menciptakan tatanan ekonomi baru yang lebih berpihak kepada anak muda,” tutup Hadi.