Netra, Banda Aceh – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh yang tergabung dalam aliansi Gerakan Aceh Melawan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh. Dalam aksi tersebut, massa mengibarkan bendera bulan bintang dan mengusung spanduk bertuliskan referendum sebagai bentuk penyampaian aspirasi mereka.
Aksi ini melibatkan puluhan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan dari sejumlah perguruan tinggi seperti BEM Universitas Syiah Kuala (USK), UIN Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sabang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI).
Koordinator Aksi Gerakan Aceh Melawan, Rizki Ilham Maulana, menyampaikan empat tuntutan utama dalam orasinya dari atas mobil komando. Ia menegaskan tuntutan tersebut merupakan suara kolektif mahasiswa Aceh terhadap situasi daerah mereka.
“Pertama, meminta pemerintah pusat untuk mengembalikan 4 pulau milik Aceh. Kedua, meminta kepada Presiden Prabowo untuk memberhentikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sekaligus harus diperiksa karena sudah membuat kericuhan,” ujar Rizki dalam keterangan diterima Netra, Senin (16/6/2025).
“Ketiga, membatalkan pembangunan 4 batalyon di Aceh dan keempat, meminta pemerintah pusat untuk memperpanjang dana otsus Aceh,” tegasnya.
Aspirasi massa aksi ini diterima langsung oleh perwakilan Pemerintah Aceh, Syakir, yang menjabat sebagai Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Dalam keterangannya di hadapan peserta aksi, Syakir memastikan bahwa pemerintah daerah akan memperjuangkan aspirasi mahasiswa, khususnya terkait sengketa pulau.
“Kita siap mendengar dan menampung seluruh aspirasi teman-teman mahasiswa. Terkait dengan 4 pulau yang menjadi sengketa, kita Pemerintah Aceh akan berjuang terus seperti harapan teman-teman mahasiswa, karena 4 pulau tersebut milik kita,” ujar Syakir
Saat diwawancarai media, Syakir juga menegaskan langkah yang akan diambil pemerintah Aceh dalam menghadapi persoalan ini.
“Kita tidak akan menempuh jalan pengadilan ataupun PTUN. Kita punya bukti semuanya, dan dengan bukti tersebut juga kita sudah siap untuk menunjukkan di hadapan Bapak Presiden Prabowo,” lanjutnya.
Menanggapi aksi pengibaran bendera bulan bintang yang sempat menjadi sorotan, perwakilan Gerakan Aceh Melawan menegaskan bahwa simbol itu adalah bagian dari identitas masyarakat Aceh.
“Ini adalah identitas kita. Di saat pemerintah pusat selalu mempermainkan kedaulatan Aceh, maka semangat perlawanan dan identitas Aceh akan kami tunjukkan,” tegas mereka.