By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Puan Buka Suara soal Polemik Usulan Gelar Pahlawan Suharto
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Puan Buka Suara soal Polemik Usulan Gelar Pahlawan Suharto

Rivan Prasetyo
Last updated: May 27, 2025 5:40 pm
Rivan Prasetyo
Published May 27, 2025
Foto: Dok. DPR RI

Netra, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani buka suara soal polemik usulan gelar pahlawan nasional untuk Presiden ke-2 RI, Suharto. Ia mengatakan setiap usulan gelar pahlawan ada dewan yang mengkaji siapa yang dapat menerima, mana yang tidak.

“Ya, kan setiap usulan gelar itu ada dewan kehormatan atau dewan (gelar) untuk yang mengkaji siapa saja yang bisa menerima atau tidak menerima,” kata Puan di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).

Adapun dewan yang dimaksud Puan yakni Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan. Ia menyerahkan kepada dewan tersebut untuk mengkaji usulan gelar pahlawan nasional bagi Presiden ke-2 RI itu.

“Jadi biar dewan-dewan itu yang kemudian mengkaji apakah usulan-usulan itu memang sudah sebaiknya dilakukan, diterima atau tidak,” jelasnya.

Sebagai informasi, sejumlah aktivis dari berbagai pergerakan tahun 1998 menggelar diskusi mengenang peristiwa Reformasi. Pada acara itu membahas salah satunya wacana pemberian gelar pahlawan terhadap Presiden ke-2 RI Suharto.

Diketahui, diskusi itu mengangkat tema ‘Refleksi 27 Tahun Reformasi: Suharto Pahlawan atau Penjahat HAM?’. Acara diskusi ini berlangsung pada Sabtu (24/5) lalu, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan.

Salah satu aktivis yang hadir dalam acara itu, Mustar Bonaventura menjelaskan wacana pemberian gelar pahlawan kepada mantan presiden Suharto menjadi sorotan. Ia menyebut teman-teman aktivis 98 sepakat menolak wacana itu.

“Ini adalah peringatan, bukan cuma berkumpul, tapi adalah peringatan. Menurut kami, adanya wacana atau ide akan dianugerahkan gelar pahlawan nasional terhadap Suharto, jelas kami bersepakat menolak,” kata Mustar.

Adapun alasan penolakan itu, Mustar menyebut bertentangan dengan nilai dan amanat reformasi.

“Kami keberatan dan ini adalah jauh dari nilai-nilai dari yang kita perjuangkan lahirnya dulu reformasi di tahun 98,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Kejagung Sita Rp 5,5 M dari Rumah Hakim Ali Muhtarom: Disimpan di Bawah Kasur

Istana Ucapkan Selamat Terpilihnya Paus Leo XIV sebagai Pemimpin Katolik Baru

Rentetan Gempa Guncang Sulut Pagi Ini, Terkuat Bermagnitudo 6,4

Demo Tolak RUU TNI Memanas! Massa Jebol Pagar DPR-Ditembak Water Cannon

Polisi Dibacok Begal di Bekasi, Pelaku Pepet dan Sabet Korban Pakai Celurit

TAGGED:Gelar PahlawanPahlawan nasionalPresiden SoehartoPuan Maharani
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Atas Perintah Prabowo, Menteri PKP Turun Tangan Selesaikan Masalah Meikarta

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 21, 2025
Tiga Polisi Gugur di Lampung, Korlantas Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Prabowo Ucapkan Ulang Tahun untuk Titiek Soeharto, Unggah Momen Keluarga
Kapolri Melayat ke Rumah Duka Bunda Iffet, Beri Dukungan Moral ke Keluarga
Presiden Prabowo dan Presiden Prancis Macron Kunjungi Candi Borobudur

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?