Netra, Jakarta – Polisi telah mengamankan pelaku pemukulan di Pelabuhan Jeti PT Telaga Bintan Jaya (TBJ) yang merupakan area bkngkar muat batu bauksit. Diketahui video pemukulan itu sempat viral di media sosial.
Pelapor bernama Nasrullah melaporkan dugaan penganiayaan ke Polres Lingga setelah menjadi korban pemukulan saat ia berusaha menghentikan aktivitas bongkar di lokasi tersebut. Pelabuhan itu terletak Desa Tanjung Irat, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga.
Berdasarkan informasi dari Polda Kepulauan Riau yang diterima Netra, Minggu (18/5/2025), insiden terjadi pada Rabu, 30 April 2025, sekitar pukul 14.30 WIB. Nasrullah bersama enam rekannya mendatangi lokasi untuk meminta penghentian sementara kegiatan pemuatan karena belum adanya kesepakatan antara PT Hermina dan PT KRAP terkait penggunaan area pelabuhan.
Meski telah berlangsung negosiasi selama dua jam, aktivitas bongkar muat tetap berjalan. Ketegangan pun muncul di lokasi. Nasrullah mengaku diserang secara fisik oleh seorang pria bernama Andi Cori.
Dalam laporan ke polisi, Andi Cori disebut memukul Nasrullah di bagian bibir atas dan belakang kepala menggunakan tangan kosong. Korban sempat mencoba menenangkan suasana, namun memilih meninggalkan lokasi setelah pelaku melarikan diri.
Setelah kejadian, Nasrullah langsung naik kapal cepat menuju Dabo Singkep untuk melapor ke Polres Lingga dan menyerahkan rekaman video sebagai barang bukti.
Polisi menduga pemukulan terjadi karena pelaku menolak permintaan korban yang mewakili kepentingan PT KRAP agar aktivitas bongkar muat dihentikan sementara.
Polres Lingga kini tengah mendalami kasus tersebut dengan menjadwalkan pemeriksaan terhadap pelapor, terlapor, dan dua saksi, Hendra serta Siswoyo. Kasus ini diproses berdasarkan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan atau Pasal 352 KUHP tentang Penganiayaan Ringan.
Sebelumnya, video pemukulan di pelabuhan Desa Tanjung Irat sempat viral di media sosial. Dalam rekaman terlihat seorang pria mengenakan kemeja biru muda dan celana putih memukul seseorang yang sedang berbicara dengan pekerja di lokasi. Peristiwa ini diduga terkait sengketa antara dua perusahaan.
Kepala Desa Tanjung Irat, Yanto, membenarkan insiden terjadi di wilayahnya. Namun, ia memastikan bahwa korban dan pelaku bukan warga desa tersebut.
“Yang korban maupun yang memukul bukan warga saya. Mereka sama-sama orang dari luar,” ujar Yanto kepada Netra, Minggu (18/5).
Yanto juga menyatakan tidak mengenal kedua pihak yang terlibat dan tidak mengetahui secara detail latar belakang kejadian.
“Saya dua-duanya tidak kenal,” pungkasnya.