Netra, Jakarta – Kepolisian Daerah (Polda) Banten mengungkap sindikat penggelapan mobil. Salah satu pelaku diduga merupakan bagian atau anggota GRIB Jaya Kabupaten Serang inisial AH.
Peristiwa penangkapan terjadi pada saat polisi melakukan Operasi Pekat Maung dengan target aksi premanisme. Polisi mendapat laporan adanya aksi jual beli kendaraan mobil tanpa dokumen surat yang sah. Diketahui mobil itu berasal dari hasil penggelepan leasing.
“Dari informasi masyarakat tersebut, Subdit Jatanras melakukan rangkaian penyelidikan dan akhirnya mengamankan saudara AH yang mana yang bersangkutan adalah oknum anggota ormas GRIB Jaya Kabupaten Serang,” kata Dirkrimum Polda Banten Kombes Dian Setyawan, Jumat (16/5/2025).
Kombes Dian menuturkan setelah penangkapan AH, pihaknya juga menangkap tersangka lain. Operasi ini sudah dimulai sejak 2 Mei hingga 9 Mei lalu. Kemudian untuk melakukan pengembangan polisi melakukan penelusuran hingga ke wilayah Lampung.
“Pengembangan dari TKP pertama yang di wilayah Serang, kita kembangkan ternyata barang-barang ini dibuang di wilayah Polda Lampung,” ujar Dian.
Kombes Dian mengatakan, saat penangkapan AH pihaknya berhasil mengamankan satu kendaraan mobil dan dua unit motor. Setelah melakukan pengembangan ke Lampung ditemukan jaringan penadah penjual mobil yang diketahui memiliki asal muasal kendaraan dari wilayah Serang.
“Total semua ada 13 unit, tapi yang kita dapat hadirkan ini baru 7 unit, yang lainnya masih dalam daftar pencarian barang,” paparnya.
Lebih lanjut, Kombes Dian menuturkan AH yang diduga anggota GRIB Jaya memiliki peran penampung kendaraan hasil penggelapan leasing di Serang. Ia mendapatkan kendaraan itu dari seorang yang memiliki status catatan kriminal dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). AH melanjutkan aksinya dengan mengirimkan kendaraan ke Lampung.
“Kemudian modusnya mengganti dengan plat nomor, jadi plat nomor yang tertera itu tidak sesuai dengan plat nomor yang aslinya,” kata Dian.
Sebelum memperjualbelikan mobil hasil penggelapan itu AH mengganti plat nomer ketika kendaraan sampai di Lampung. Lalu, penjualan dilakukan secara langsung atau melalui online (media sosial).
Selain AH, pihak polisi juga menangkap tersangka lain di Kabupaten Serang yakni DR, IM, MD, dan NO. Sedangkan untuk jaringan Lampung diamankan 6 orang tersangka yakni ZI, DF, AI, ER, FR, dan AW.
“Alhamdulillah sampai sekarang kita sudah dapat membongkarnya, kita akan terus mengembangkan jaringan pelaku-pelaku lain termasuk daftar pencarian barang unit-unit mobil yang lain yang belum kita temukan,” ujar Dian.
Kombes Dian menyampaikan telah menangkap 11 orang dan saat ini para pelaku telah ditahan di Polda Banten dengan ancaman pasal berbeda. Pasal yang diterapkan adalah pasal penggelapan hingga penadahan barang curian.
“Yang mana ancaman hukuman maksimalnya 7 tahun penjara,” pungkasnya.
