Netra, Jakarta – Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung soal polemik ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat acara peluncuran buku di kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025). Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie menyebut langkah hukum yang dilakukan Jokowi ditempuh karena ijazah asli itu sudah ditunjukkan namun tuduhan tetap ada.
“Pelaporan kasus tersebut adalah jalan terakhir yang dilakukan setelah Pak Jokowi dah pihak-pihak lain menyampaikan data dan fakta bahwa ijazah S1 Pak Jokowi asli, tidak palsu. Para penuduh terus melancarkan tuduhan itu dengan mengabaikan data dan fakta. Tentu ada motif di balik tuduhan itu,” kata Ketum Projo Budi Arie Setiadi kepada wartawan, Kamis (15/5/2025).
“Publik harus tahu, maka perlu ada proses hukum. Supaya jelas alasan mereka berbuat itu. Apakah motif dendam, ekonomi, atau politik. Publik akan tahu di pengadilan nanti,” tambahnya.
Menurut Budi Arie, Megawati seharus dapat membantu menghentikan upaya para penuduh tersebut. Ia menambagkan, Kokowi merupakan calon Kepala Daerah dan Calon Presiden yang didukung oleh PDIP. Partai tentu tahu proses pelengkapan syarat administratif yakni salah satunya ijazah.
“Kasus hukum ini tidak akan terjadi jika obyektifitas dijunjung tinggi, sebaiknya Ibu Mega juga sejak lama menyatakan atau meminta para penuduh itu menghentikan tindakan mereka. Mengapa? Karena PDIP yang mencalonkan Pak Jokowi sebagai kepala daerah dan presiden 2 periode,” katanya.
“Syarat-syarat administratif dan politis tentu sudah dipenuhi dengan proper sehingga bisa menjadi calon dalam pilkada dan pilpres,” tambahnya.
Lebih lanjut, Budi Arie menuturkan Projo melihat tudingan ini sebagai cara mendiskreditkan Jokowi. Menurutnya, negara perlu mengambil peran yakni dengan meluruskan tudingan ini, mengingat Jokowi pernah memimpin bangsa.
“Pak Jokowi pernah memimpin Kota Solo, DKI Jakarta, dan RI selama lebih dari 20 tahun. Negara juga berkepentingan meluruskan masalah ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Megawati menyinggung soal ramai-ramai tudingan ijazah palsu yang menyeret nama Presiden Jokowi. Ia menilai polemik semacam itu bisa diselesaikan dengan menunjukkan bukti secara terbuka.
“Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo nggak?” ujarnya.
Megawati menilai, bila dokumen ijazah memang sah, seharusnya tak perlu ada keraguan untuk menunjukkan ke publik demi mengakhiri perdebatan.
“Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, ‘ini ijazah saya’ gitu loh,” ucapnya.