Netra, Jakarta – Presiden Joko Widodo mengungkapkan alasan dirinya menemui Ir Kasmudjo, dosen pembimbing akademik saat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia datang untuk menawarkan bantuan hukum terkait gugatan dugaan ijazah palsu.
“Saya ke sana untuk mengonfirmasi apakah mungkin saya bisa bantu dari sisi tim hukumnya,” ungkap Jokowi, Rabu (14/5/2025).
Jokowi menjelaskan, Kasmudjo yang kini sudah sepuh turut digugat bersama Dekan Fakultas Kehutanan dan Rektor UGM. Namun menurutnya, pihak kampus telah memberi bantuan hukum.
“Beliau ini kan sudah tua, sudah sepuh. Tapi ternyata sudah dibantu dari Fakultas Kehutanan UGM,” ujarnya.
Selain membahas gugatan, Jokowi mengaku sempat bernostalgia. Ia mengenang masa kuliah saat Kasmudjo mengajarnya tentang struktur dan sifat kayu.
“Beliau ini yang memegang penuh di lab-nya sama di teorinya mengenai struktur dan sifat kayu. Ngecek kayu satu per satu,” ucap Jokowi.
“Ini kayu apa, kayu jati. Ini kayu apa, kayu mahoni. Baunya seperti apa. Beliau, Pak Kasmudjo itu jagonya,” imbuhnya.
Jokowi menyebut Kasmudjo tak memberi respons khusus soal gugatan. Ia menilai masalah ijazah palsu tergolong ringan, namun tetap perlu diselesaikan lewat jalur hukum.
“Beliau ya biasa saja. Ya, memang ini sebetulnya hal yang ringan tetapi ya memang harus diselesaikan di ranah hukum karena kalau enggak berkepanjangan terus,” katanya.
Sebelumnya, Jokowi membagikan kunjungannya ke rumah Kasmudjo lewat akun Instagram @jokowi pada Selasa (13/5/2025). Ia menyebut pertemuan itu sebagai silaturahmi dengan dosen pembimbing semasa kuliah.
“Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan dosen pembimbing akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo,” tulisnya.
Dalam video unggahan itu, Jokowi terlihat mencium tangan Kasmudjo yang menyambutnya bersama sang istri.