Netra, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto meminta pemerintah memperkuat pembinaan terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam aksi premanisme dan mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas). Menanggapi hal itu, Kejaksaan Agung menyatakan siap melaksanakan instruksi tersebut.
“Kejaksaan menyambut baik dan siap menjalankan arahan Bapak Presiden, serta bekerjasama dengan Polri dan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah, dalam pembinaan ormas dan penanganan masalah premanisme,” ujar Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Harli menjelaskan bahwa Kejaksaan memiliki peran dalam menciptakan ketertiban umum sebagai bagian dari upaya pencegahan. Ia menegaskan koordinasi akan dilakukan dengan sejumlah lembaga terkait.
“Maka Kejaksaan dengan instrumen intelijen bersama Polri dan Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda akan terus melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk meningkatkan kesadaran hukum,” jelas Harli.
Di sisi penegakan hukum, Harli memastikan tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku premanisme yang meresahkan publik.
“Kejaksaan selaku penuntut umum akan bertindak tegas terhadap pelanggaran dan tindak pidana yang dilakukan para pelaku yg mengganggu ketertiban masyarakat,” lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo merasa resah dengan maraknya aksi premanisme yang mengatasnamakan ormas. Ia menilai fenomena tersebut telah mengganggu stabilitas dunia usaha.
“Untuk sementara kan belum ya (Satgas Premanisme). Jadi kan belum kita putuskan apakah penyelesaian itu akan berbentuknya satgas. Tapi bahwa, terus terang ya, terus terang kita juga merasakan keresahan karena seharusnya tidak boleh aksi-aksi premanisme-premanisme,” kata Prasetyo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (9/5).
“Apalagi dibungkus dengan organisasi-organisasi tertentu, mengatasnamakan organisasi-organisasi masyarakat, tetapi justru tidak menciptakan iklim perusahaan yang kondusif. Jadi Pak Presiden, pemerintah, betul-betul resah,” imbuhnya.
Prasetyo menambahkan bahwa Prabowo telah meminta Jaksa Agung dan Kapolri untuk mencari solusi guna mengatasi persoalan tersebut.
“Dan beberapa hari yang lalu beliau berkoordinasi dengan Jaksa Agung, berkoordinasi dengan Pak Kapolri, untuk mencari jalan keluar terhadap terutama pembinaan terhadap teman-teman ormas supaya tidak mengganggu iklim perusahaan dan mengganggu keamanan ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prasetyo menyebut proses hukum tetap akan ditempuh jika ditemukan pelanggaran pidana. Ia menyatakan evaluasi terhadap aksi-aksi premanisme akan dilakukan secara menyeluruh.