Netra, Jakarta – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Setyo Budiyanto membantah adanya intervensi dalam penanganan kasus dugaan korupsi dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Indonesia. Ia memastikan penyidikan akan terus berlanjut sesuai prosedur yang berlaku.
“Enggak ada (dugaan intervensi). Nanti kita lihat aja, nanti mungkin tahap berikutnya akan segera ditindaklanjuti oleh penyidik,” kata Setyo kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
Hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Bank Indonesia. Meski begitu, Ia juga menegaskan bahwa KPK berkomitmen menyelesaikan kasus ini.
“Kita selesaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, KPK telah melayangkan panggilan kepada dua anggota DPR, yakni Wakil Ketua Komisi XI Fauzi Amro (FA) dan anggota Komisi XI Charles Meikyansah (CM). Keduanya belum hadir dan mengajukan permohonan penjadwalan ulang.
“Untuk 2 saksi CSR BI tidak hadir dan telah memberi konfirmasi ketidakhadiran secara resmi kepada penyidik. Dengan alasan bertabrakan dengan jadwal kegiatan kunjungan kerja yang sudah terjadwal sebelumnya. Dan meminta penjadwalan ulang,” ungkap Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika, Rabu (30/4).
Jika saksi mangkir dua kali tanpa alasan yang sah, KPK membuka kemungkinan untuk melakukan penjemputan paksa.
“Kalau memang secara umum saksi tidak hadir dua kali tanpa keterangan yang dapat patut untuk dipertanggungjawabkan maka ada opsi itu untuk membawa paksa,” ujarnya.
Ia menegaskan, pemanggilan dilakukan karena ada alat bukti yang perlu diklarifikasi, baik berupa dokumen maupun keterangan saksi lain.
“Ya pemanggilan saksi itu kriterianya adalah harus ada setidaknya alat bukti yang perlu dikonfirmasi atau diklarifikasi kepada yang bersangkutan,” jelas Tessa.
“Jadi tidak mungkin saksi dipanggil tidak ada dasarnya, tidak ada keterangan saksi hanya karena desakan dari pihak-pihak tertentu lalu dilakukan pemanggilan untuk KPK,” imbuhnya.