Netra, Jakarta – Polda Metro Jaya menyatakan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta secara umum berlangsung tertib dan kondusif. Namun, aksi damai tersebut tercoreng oleh ulah sekelompok diduga anarko yang menyusup ke tengah massa demonstrasi.
“Mayoritas peserta aksi menyampaikan aspirasi dengan damai, namun beberapa kejadian yang mencederai ketertiban memerlukan perhatian,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (1/5/2025).
Kericuhan bermula saat kelompok anarko diduga menyusup ke massa aksi yang berkumpul di depan gedung DPR/MPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Mereka kemudian memicu gangguan keamanan.
“Aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR RI disusupi perusuh dari kelompok anarko,” kata Ade Ary.
Sekitar pukul 16.12 WIB, massa yang teridentifikasi sebagai bagian dari kelompok anarko melempari kendaraan yang melintas di jalan tol, tepatnya di depan Resto Pulau Dua. Tindakan itu membahayakan pengendara dan menimbulkan kerusakan.
“Pukul 16.12 WIB massa aksi di depan Resto Pulau Dua melempari kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tol, yang membahayakan keselamatan pengendara,” jelasnya.
Hingga saat ini belum ada informasi mengenai korban luka akibat insiden tersebut. Namun, sejumlah kendaraan dilaporkan mengalami kerusakan.
“Kejadian tersebut menyebabkan kerusakan pada kendaraan dan membahayakan keselamatan masyarakat,” ucapnya.
Tak berselang lama, polisi mendeteksi pergerakan kelompok anarko di bawah flyover Senayan, Jakarta Pusat. Sebanyak 13 orang diamankan karena membawa petasan yang berpotensi digunakan secara provokatif.
“Pukul 17.30 WIB hingga kini sebanyak 13 orang diamankan di bawah flyover Senayan dan sekitarnya karena membawa petasan yang berpotensi digunakan untuk tindakan provokatif,” ungkapnya.
Polda Metro Jaya menegaskan tidak akan mentolerir aksi anarkis. Para pelaku kini tengah diperiksa di Mapolda.
“Aksi damai seharusnya menjadi sarana untuk menyampaikan aspirasi, bukan untuk mengganggu ketertiban atau melukai orang lain. Kepolisian akan menindak tegas siapa pun yang berusaha membuat kerusuhan,” tegas Ade Ary.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga semangat demokrasi yang sehat dan tidak ragu melapor jika menemukan gangguan kamtibmas.
“Masyarakat tidak perlu khawatir, kami ada 24 jam di lapangan dan siap dihubungi melalui 110,” pungkasnya.