Netra, Jakarta – Hasan Nasbi resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO) setelah delapan bulan menjabat. Ia sebelumnya sempat menjadi sorotan publik usai menanggapi insiden teror kepala babi terhadap jurnalis Tempo.
Hasan pertama kali dilantik sebagai Kepala PCO pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, tepatnya pada Senin, 19 Agustus 2024. Setelah pergantian kepemimpinan nasional, Presiden Prabowo Subianto kembali melantik Hasan untuk posisi yang sama pada Senin, 21 Oktober 2024, di Istana Merdeka, Jakarta.
Pelantikan itu dilakukan bersamaan dengan sejumlah pejabat lain, termasuk Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kepala BIN Muhammad Herindra, Kepala KSP AM Putranto, Wakil Kepala KSP Qodari, dan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan.
Hasan menyampaikan pengunduran dirinya pada Senin, 21 April 2025. Dengan demikian, masa jabatannya sebagai Kepala PCO tercatat selama delapan bulan.
Dalam tugasnya, Hasan berperan sebagai juru bicara utama pemerintah untuk menyampaikan program-program prioritas Presiden Prabowo. Ia juga berinteraksi erat dengan media guna menyampaikan informasi dari perspektif pemerintah.
Selama menjabat, Hasan didukung oleh tim yang terdiri dari staf khusus, tenaga ahli berbagai jenjang, serta enam juru bicara: Philips Vermonte, Adita Irawati, Ujang Komaruddin, Prita Laura, Dedek Prayudi, dan Hariqo Wibawa Satria.
Tanggapan Soal Teror Kepala Babi Jadi Sorotan
Pada Maret 2025, jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica, mengalami teror berupa kiriman kepala babi dari orang tak dikenal. Hasan Nasbi saat itu menanggapi insiden tersebut dengan pernyataan kontroversial, menyebut kepala babi itu sebaiknya “dimasak saja”.
Pernyataan tersebut menuai kritik luas dari publik. Menanggapi hal itu, Hasan mengklarifikasi bahwa komentarnya merujuk pada sikap sang jurnalis sendiri.
“Padahal kan saya mengutip dari X-nya Francisca, wartawati yang dikirimi kepala babi itu. Saya tuh sebenernya jarang sepakat sama Tempo lho, ya, tapi saya setuju dengan cara Francisca merespons itu… buat saya respons yang bagus,” kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (22/3).
Prabowo: Ucapan Hasan Nasbi Teledor
Presiden Prabowo turut mengomentari pernyataan Hasan terkait insiden kepala babi. Ia mengakui komentar Hasan sebagai bentuk keteledoran dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
“Ya saya nanti, saya belum ketemu sih sebetulnya setelah, saya juga kaget masalah kepala babi… itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, saya kira beliau menyesal,” ujar Prabowo saat bertemu dengan para pemimpin redaksi, Senin (7/4).
Prabowo menilai Hasan mungkin belum sepenuhnya beradaptasi dengan tuntutan komunikasi publik, mengingat latar belakangnya yang berasal dari dunia perencana dan akademisi.