Netra, Jakarta – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menunjuk Hussein al-Sheikh sebagai wakil dan calon penggantinya di Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization/PLO). Menurut Abbas langkah ini diperlukan untuk meredakan keraguan dunia internasional terhadap kepemimpinan di Palestina.
Dilansir Reuters, Minggu (27/4/2025), pengumuman ini disampaikan oleh PLO dalam rilis resminya.
Sedangkan Abbas (89) diketahui sudah memimpin PLO dan Otoritas Palestina (PA) sejak wafatnya pemimpin veteran Yasser Arafat pada tahun 2004. Namun ia telah bertahun-tahun menolak reformasi internal termasuk penunjukkan pengganti.
Sementara itu Hussein al-Sheikh, merupakan seorang veteran Fatah, faksi utama PLO yang didirikan oleh Arafat dan sekarang dipimpin oleh Abbas. Sheikh lahir tahun 1960, diusianya yang cukup senior (65), ia dikenal sebagai orang yang cenderung pragmatis dan memiliki hubungan cukup terbuka dengan Israel.
Sheikh diangkat menjadi wakil presiden PLO setelah komite eksekutif organisasi tersebut menyetujui pencalonannya oleh Abbas.
Reformasi otoritas Palestina memang sejak lama menjad prioritas AS dan monarki Teluk agar badan tersebut dapat memainkan peran utama dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Keinginan untuk dilakukan reformasi sangat terlihat peningkatannya sejak dimulainya perang di Gaza. Di mana saingan utama PLO Palestina, Hamas, telah berperang melawan Israel selama lebih dari 18 bulan.