Netranomics, Jakarta – Boeing akhirnya buka suara terkait pesawat mereka 737 Max yang dikembalikan oleh maskapai China. Boeing membenarkan pengembalian itu berkaitan dengan persoalan perang tarif antar China dengan Amerika Serikat (AS).
Hal itu dikonfirmasi oleh CEO Boeing Kelly Ortberg. Ia menuturkan maskapai China telah berhenti menerima pengiriman pesawat karena lingkungan tarif.
“Mereka sebenarnya telah berhenti menerima pengiriman pesawat karena lingkungan tarif,” ungkap Ortberg, dikutip dari CNBC, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut Ortberg mengatakan beberapa pesawat 737 Max yang sebelumnya telah dikirim ke China juga akan dikembalikan ke AS. Sementara pesawat yang belum dikirim, batal diterbangkan.
“Ada banyak pelanggan di luar sana yang mencari pesawat Max. Kami tidak akan menunggu terlalu lama. Saya tidak akan membiarkan ini menggagalkan pemulihan perusahaan kami,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan sebuah pesawat Boeing 737 MAX yang awalnya disiapkan untuk maskapai China, Xiamen Airlines, kembali ke fasilitas produksi di AS. Langkah ini disebut-sebut sebagai dampak dari perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden AS, Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Minggu (20/4), pesawat tersebut mendarat di Boeing Field, Seattle, pada pukul 18.11 waktu setempat (0111 GMT). Menurut seorang saksi mata Reuters, pesawat itu tampak masih mengenakan livery Xiamen Airlines.
Pesawat sempat transit untuk pengisian bahan bakar di Guam dan Hawaii selama penerbangan sejauh 8.000 kilometer. Unit tersebut merupakan bagian dari sejumlah jet 737 MAX yang sebelumnya menunggu penyelesaian akhir dan jadwal pengiriman di pusat Boeing di Zhoushan, China.