Netra, Jakarta – Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian seorang anak perempuan bernama Amira (7), yang diduga menjadi korban tabrak lari di kawasan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan dalam posisi duduk bersandar pada rak kayu tempat bensin eceran, dekat tumpukan tong sampah di depan warung. Jenazah Amira pertama kali ditemukan oleh pemilik warung saat hendak membuka tokonya, lalu memberitahukan kepada pihak keluarga.
Berdasarkan pemeriksaan awal, Amira diduga kuat menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Dugaan tersebut muncul setelah polisi menemukan luka pada tubuh korban serta bekas jejak pengereman di lokasi kejadian.
“Dugaan awal ini laka lantas. Diduga korban tabrak lari,” ujar Kapolsek Cikarang Barat AKP Tri Bintang Baskoro, Sabtu (19/4/2025).
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kompol Sugihartono menjelaskan bahwa insiden terjadi di Jalan Saung Ranggon, Cikarang Barat, pada pukul 07.15 WIB. Amira diduga tertabrak kendaraan saat menyeberang jalan.
“Kendaraan tidak dikenal (proses penyelidikan) melaju dari arah timur menuju barat, setibanya di TKP menabrak penyeberang jalan Saudari AR (7) yang diduga menyeberang jalan dari utara ke selatan,” jelas Sugihartono dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
Sebelum ditemukan meninggal, Amira sempat keluar bersama orang tuanya dengan sepeda motor. Mereka mengantar sang ayah berangkat kerja. Usai itu, Amira dan ibunya kembali ke rumah.
“Informasi keluarga sebelum kejadian ikut (korban) ikut bapak dan ibunya. Korban dan ibunya ini mengantar bapaknya kerja, lalu pergi ke warung beli jajan,” tutur Tri Bintang.
Sesampainya di rumah, Amira sempat meminta uang kepada ibunya untuk membeli jajanan. Ia lalu diberi uang Rp 2.000.
“Ibunya kasih uang Rp 2 ribu dan informasi saat awal warung itu buka, ditemukan uang Rp 2 ribu di sekitar situ,” paparnya.
Dari olah TKP, polisi menemukan dugaan jejak rem kendaraan di lokasi kejadian. Namun, proses penyelidikan masih terus dilakukan.
“Diduga jejak rem mobil, tapi masih pendalaman,” ucap Sugihartono kepada wartawan, Minggu (20/4/2025).
Penyelidikan menghadapi hambatan lantaran kurangnya saksi mata dan tidak tersedianya rekaman CCTV di sekitar lokasi.
“Minim saksi dan CCTV,” kata Sugihartono.
Untuk itu, polisi akan memperluas pencarian rekaman CCTV di area sekitar guna mengungkap pelaku.
“Masih pengembangan. Iya (memperluas penyisiran CCTV), kita masih cari CCTV di sekitar lokasi,” tambahnya.