Netra, Jakarta – Sekjend PDIP sekaligus terdakwa kasus dugaan suap terkait pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku, Hasto Kristiyanto, tertawa usai menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2025). Kepada awak media, Hasto menyebut dirinya masih belajar sebagai terdakwa.
“Jadi ini pertama, masih belajar sebagai terdakwa ha-ha-ha…,” ujar Hasto.
Dalam sidang tersebut, Hasto menyampaikan keberatan terhadap keterangan eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Ia menilai pernyataan Wahyu kali ini berbeda dengan yang disampaikan dalam persidangan tahun 2020.
“Jadi, mengikuti persidangan dan ternyata banyak belajar tentang bagaimana kami semua baik dari JPU maupun penasihat hukum dan juga saya, selaku terdakwa diberikan kesempatan juga untuk menyampaikan keberatan-keberatan,” kata Hasto.
“Dan tadi sudah saya sampaikan keberatan karena apa yang disampaikan oleh saudara saksi, Wahyu Setiawan itu berbeda dengan keterangan dan putusan nomor 28 tahun 2020 yang telah memiliki kekuatan hukum tetap,” imbuhhnya.
Menurut Hasto, dalam putusan sebelumnya, uang suap dalam perkara PAW Harun diterima Wahyu Setiawan melalui dua kader PDIP, yakni Agustiani Tio Fridelina dan Saeful Bahri. Ia juga menyoroti adanya potensi pengaburan fakta hukum dalam sidang kali ini.
“Dan mengapa ini bisa terjadi? karena tadi juga dijelaskan oleh saudara Wahyu Setiawan bahwa ketika dia diperiksa pada tanggal 6 Januari 2025, ternyata dia diminta untuk membaca keterangan-keterangan dia sebelumnya, 5 tahun sebelumnya, dan di print ulang kemudian ditandatangani sehingga di situlah mengabaikan dari fakta-fakta hukum yang ada di persidangan,” jelasnnya.
Dalam dakwaan yang dibacakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Hasto telah merintangi penyidikan terhadap Harun Masiku, tersangka yang masih buron sejak 2020.
“Dengan sengaja telah melakukan perbuatan mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan terhadap Tersangka Harun Masiku,” kata jaksa.
Hasto juga didakwa menyuap Wahyu Setiawan sebesar Rp 600 juta untuk memuluskan proses PAW Harun Masiku sebagai anggota DPR periode 2019–2024.
Ia diduga melakukan aksi suap itu bersama Harun, Saeful Bahri, dan orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah. Dari nama-nama tersebut, Donny kini telah ditetapkan sebagai tersangka, Saeful telah divonis, sementara Harun masih dalam pelarian.