By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Legislator PAN Duga Kasus dr Priguna Persoalan Sistemik Usai Korban Bertambah
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Legislator PAN Duga Kasus dr Priguna Persoalan Sistemik Usai Korban Bertambah

Rivan Prasetyo
Last updated: April 12, 2025 11:00 am
Rivan Prasetyo
Published April 12, 2025

Netra, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Ashabul Kahfi menduga kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter residen anestesi PPDS, Priguna, di RSHS Bandung adalah persoalan sistemik. Dugaan itu muncul usai polisi mengungkap kemungkinan adanya 2 korban lain dari kasus tersebut.

“Kami di Komisi IX DPR RI sangat prihatin dengan informasi terbaru bahwa jumlah korban dalam kasus dugaan pemerkosaan oleh dokter Priguna bertambah menjadi tiga orang,” ungkap Ashabul Kahfi dikutip Netra, Sabtu (12/4/2025).

“Ini bukan sekadar memperparah situasi, tapi juga menandakan bahwa kasus ini mungkin jauh lebih sistemik dan serius dari yang kita bayangkan di awal,” imbuhnya.

Ia menuturkan adanya kemungkinan korban lain dari kasus dr. Priguna menjadi alarm bagi semua pihak bahwa persoalan ini tidak boleh dianggap remeh. Ia kemudian menyinggung soal kegagalan sistem pengawasan di rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran.

“Pertambahan jumlah korban menunjukkan adanya potensi korban lain yang selama ini mungkin belum berani bicara dan ini harus jadi alarm bagi semua pihak, bahwa kita tak boleh anggap remeh persoalan ini. Ini bukan hanya soal individu, tapi tentang kegagalan sistem pengawasan dan etika profesi di lingkungan rumah sakit dan lembaga pendidikan kedokteran,” ujarnya.

“Ini juga saatnya bagi institusi terkait untuk introspeksi, bagaimana mungkin seorang dokter bisa melakukan tindakan sehina itu terhadap pasien dan keluarganya lebih dari satu kali?,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya Dirkrimum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan mengungkapkan adanya dugaan 2 korban lain di kasus Dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang memperkosa anak pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Adapun keduanya merupakan pasien Perempuan berusia 21 dan 31 tahun.

“Dua orang lagi sudah dilakukan pemeriksaan kemarin, benar kedua orang ini menerima perlakuan yang sama dari tersangka,” kata Kombes Surawan di Mapolda Jabar, Jumat (11/4).

Kombes Surawan menjelaskan pelaku yang bernama Priguna melakukan tindakan bejatnya terhadap dua korban lain itu di ruangan yang sama yakni Gedung MCHC RSHS Bandung. Namun tidak dalam waktu yang bersamaan.

Pelaku diduga memperkosa kedua korban di waktu sebelum terjadinya kasus pemerkosaan terhadap FH (21) seorang anak pasien di RSHS Bandung yang dilakukan pada pertengahan bulan Maret.

“Kejadian pada Tanggal 10 Maret dan 16 Maret. Modus sama dengan dalih akan melakukan anestesi dan kedua akan melakukan uji alergi terhadap obat bius. Korban dibawa ke tempat yang sama, keduanya pasien,” ungkapnya.

“Tambahan dua korban usia 21 tahun dan 31 tahun,” tambahnya.

Related

You Might Also Like

Marc Marquez Juara Sprint Race GP Spanyol, Quartararo Jatuh

Menag Pastikan Pemerintah dan Muhammadiyah Idul Fitri Bareng Tahun Ini

Rano Sebut Sulit Yakinkan Warga untuk Direlokasi ke Rusun Jagakarsa

Dokter dan Istri di Pulogadung Diduga Aniaya-Potong Gaji ART

Pramono Akan Pilih Posisi Walkot-Kadis di Jakarta Secara Profesional

TAGGED:Anggota DPR RI Fraksi PANAshabul KahfiDokter Residen Perkosa Keluarga Pasien
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Tim SAR Brimob Susuri Hutan Mencari Iptu Tomi yang Hilang di Zona Merah Papua

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 30, 2025
ICW Kritik Febri Diansyah Jadi Pengacara Hasto, Singgung Etika-Rekam Jejak di KPK
Jokowi Dapat 35 Pertanyaan Saat Laporkan Tudingan Ijazah Palsu ke Polda Metro
Sepekan Usai Gempa M 7,7: Bau Mayat dan Ketakutan Selimuti Kota di Myanmar
Dua Eks Direktur Kemnaker Dipanggil KPK Terkait Kasus Pengurusan TKA

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?