Netra, Jakarta – Polisi mengungkap motif pelaku penganiayaan inisial AFET terhadap satpam RS Mitra Keluarga Bekasi hingga korban kejang-kejang. Diketahui pelaku merupakan keluarga salah satu pasien.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi menuturkan kejadian bermula ketika pelaku dan ibunya hendak menjenguk keluarga mereka di RS tersebut.
“Kemudian (pelaku) memasuki parkiran IGD di situ memang memakai knalpot racing dan suara cukup besar, ditegur oleh korban S dan juga disampaikan oleh korban S agar memarkirkan kendaraan maju,” ungkap Binsar kepada wartawan di Mapolres Metro Bekasi, Jumat (11/4/2025).
Lalu korban menegur pelaku karena kendaraan pelaku dinilai menghalangi jalur ambulans. Namun pelaku tidak terima dan mendorong korban.
“Karena memang posisi kendaraan terlalu mundur dan mengganggu jalur ambulans. Di situ korban S menyampaikan karena sesuai dengan tupoksinya, kemudian terlapor AFET tidak terima dan berlanjut ke pendorongan, kemudian menarik kerah baju,” ujar Kompol Binsar.
Setelah itu, pelaku mengajak korban berkelahi. Pelaku bahkan disebut sampai melepas sendal sebagai persiapan untuk berkelahi dengan korban.
“Sempat itu terlapor sampai membuka sendal, persiapan mau berkelahi dan setelah itu terlapor mengajak atau menarik korban sampai ke depan ruang medis,” tutur Kompol Binsar.
Pelaku kemudian menarik korban sampai ke depan ruang medis. Di situ pelaku mendorong dan membanting korban hingga kejang-kejang.
“Setelah itu terlapor mengajak atau menarik korban sampai ke depan ruang medis dan disitulah terjadi pendorongan dan pembantingan sehingga korban tidak sadar diri, kejang-kejang, dan dirawat di IGD,” jelas Kompol Binsar.
Diberitakan sebelumnya Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menangkap pria berinisial AFET, terduga pelaku penganiayaan terhadap petugas keamanan di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. AFET kini telah ditahan dan ditampilkan dalam konferensi pers, Jumat (11/4).
AFET hadir di Mapolres Metro Bekasi Kota mengenakan rompi tahanan. Ia tampak terus menundukkan kepala dan enggan menjawab pertanyaan dari awak media.