Netra, Jakarta – Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,1 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (10/4) malam. BMKG mengungkapkan beberapa fakta mengenai gempa tersebut.
Beberapa fakta terkait gempa M 4,1 yang mengguncang Kota Bogor disampaikan oleh Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis yang diterima Netra, Jumat (11/4/2025).
Kedalaman Gempa 5 Km
Daryono mengatakan gampa Bogor berkekuatan M 4,1 terletak di koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT. Kedalaman gempa terdeteksi 5 km.
“Gempa Bogor memiliki magnitudo M4,1 dengan episenter terletak di darat tepatnya pada koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalaman hiposenter 5 km,” ungkap Daryono.
Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal
Daryono menuturkan gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Gempa itu diakibatkan aktivitas sesar aktif.
“Bukti bahwa Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi (Strong shearing is a characteristic of tectonic earthquakes that occur when faults rupture and release energy),” tuturnya.
“Hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa Gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip),” imbuhnya.
Episenter Gempa di Jalur Sesar Citarik
Lebih lanjut Daryono mengungkapkan gempa Bogor terletak di Sesar Citarik. Sesar Citarik diketahui memiliki mekanisme geser mengiri.
“Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG,” katanya.
Gempa Dirasakan di Bogor dan Depok
Daryono juga menjelaskan gempa Bogor dirasakan di sejumlah wilayah. Yakni Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Depok.
“Gempabumi ini dirasakan di wilayah Kab. Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI dan menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor,” jelas Daryono.
“Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh,” pungkasnya.