Netra, Jakarta – Dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang merudapaksa anak pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga memiliki kelainan seksual. Hal itu diungkap Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan.
“Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya,” ungkap Kombes Surawan kepada wartawan, Rabu (9/4/25).
Kombes Surawan menuturkan untuk memastikan temuan tersebut pihaknya akan melakukan pemeriksaan psikologis forensik. Ia akan melibatkan ahli psikologi.
“Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini, nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan,” katanya.
Dia menjelaskan pelaku merupakan seorang dokter residen anestesi yang diduga memerkosa korban berinisial FH (21) di salah satu ruangan baru yang belum digunakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Surawan menerangkan pelaku bernama Priguna diduga merudapaksa korban berinisial FH (21) di salah satu ruangan baru di Gedung MCHC lantai 7 RSHS. Ia menyebut peristiwa itu terjadi saat korban tengah menemani ayahnya yang sedang dalam kondisi kritis.
Pelaku kemudian meminta korban melakukan transfusi darah sendirian tanpa ditemani keluarganya. Korban tidak mengetahui maksud pelaku.
“Korban tidak tahu maksud pelaku apa karena saat itu diajak ke ruang baru dengan dalih akan dilakukan tindakan medis,” tuturnya.
Surawan mengatakan dari hasil pemeriksaan ditemukan sisa sperma di tubuh korban serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Sampel sperma sudah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya.
“Akan diuji lewat DNA, kan kita harus uji. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma pelaku,” katanya.