By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Imbas Efisiensi Anggaran AS, Tiga Staf USAID Bantu Gempa Myanmar Dipecat
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netraworld

Imbas Efisiensi Anggaran AS, Tiga Staf USAID Bantu Gempa Myanmar Dipecat

Rivan Prasetyo
Last updated: April 6, 2025 5:29 pm
Rivan Prasetyo
Published April 6, 2025
Foto: Ilustrasi USAID - Anadolu

Netra, Jakarta – Tiga Staf Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) mendapat kabar pemecetan saat sedang membantu misi kemanusiaan pemulihan pascagempa di Myanmar. Hal ini dilakukan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk.

Mantan Pejabat USAID, Marcia Wong menyebut ketiga staf dikabari oleh pemerintah AS, bahwa akhir minggu ini mereka akan dipecat.

“Tim ini bekerja sangat keras, fokus menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan. Mendapatkan berita tentang pemutusan hubungan kerja yang akan segera terjadi, bagaimana mungkin tidak membuat putus asa?” kata Wong, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/4).

Sebagai informasi, Presiden Donald Trump berjanji akan memberi bantuan senilai 9 juta dolar untuk Myanmar. Namun pemerintahan Trump juga tengah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran sebagai upaya efisiensi anggaran AS.

Hal ini mengakibatkan bantuan yang akan disalurkan menjadi terhambat. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bantuan akan terus diberikan meskipun tim USAID di sana dibubarkan.

Kemenlu AS menjelaskan kondisi di Myanmar yang dipimpin oleh junta militer tidak menyukai AS. Kemenlu AS menyebut Junta Militer Myanmar tidak menyukai AS dan menolak bantuan dari AS.

“Myanmar bukanlah tempat termudah untuk bekerja,” katanya di Brussels.

Related

You Might Also Like

Trump Merespon Balasan Xi Jinping, Tarif Impor China Naik Jadi 245%!

Perang Dagang Makin Panas, Trump Ancam Naikkan Tarif Impor China Jadi 50%

Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk Sejajar dengan Trump-Macron

PCO Ungkap 3 Langkah Presiden Prabowo Hadapi Tarif Pajak Impor Trump

Trump Ancam Tarif 100% Jika Russia Lanjut Perang di Ukraina, Putin Tak Gentar

TAGGED:Amerika SerikatGempa MyanmarUSAID
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Pesepeda Tewas Kecelakaan di Jalan Thamrin, Pram Bilang Begini

Rivan Prasetyo
Rivan Prasetyo
April 27, 2025
Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain: Kualifikasi Piala Dunia 2026
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuh Mayat Dalam Karung di Tangerang
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga: Berpotensi Tsunami
13 Penambang Emas Tewas Diserang KKB, DPR Panggil Panglima TNI dan KSAD

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?