By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Bisakah Indonesia Balas Tarif Pajak Impor dari AS Seperti China? Ini Kata JK
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranomics

Bisakah Indonesia Balas Tarif Pajak Impor dari AS Seperti China? Ini Kata JK

Rezy Rahmat
Last updated: April 5, 2025 9:37 pm
Rezy Rahmat
Published April 5, 2025
Foto: Sumber - Istimewa

Netranomics, Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), menilai Indonesia tidak perlu membalas kebijakan tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, dampak tarif sebesar 32% dari AS terhadap ekspor Indonesia tidak signifikan.

“Hanya Rp 26 miliar dibanding dengan triliunan impor dia. Tidak akan pengaruh banyak,” kata JK kepada wartawan di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (5/4/25).

Pemerintah AS sebelumnya menetapkan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengirimkan delegasi untuk melakukan negosiasi. JK menyarankan agar pemerintah mengklarifikasi data yang dijadikan dasar pengenaan tarif oleh AS.

“Negosiasi ialah menurunkan tarif itu. Karena dasarnya bahwa dianggap Amerika, kita kenakan dia 64% (tarif). Mana 64% itu? Angka apa? Sehingga kena 32%, itu negosiasikan. Mana buktinya bahwa tidak benar itu? Jadi, kalau kita bisa buktikan bahwa kalau kita hanya kenakan 30%, maka hanya kena tarif 15%,” ujarnya.

JK menambahkan, tarif 32% dari AS dikenakan atas harga impor barang, bukan harga jual di dalam negeri, sehingga dampaknya ke konsumen Indonesia lebih kecil.

“Ada dua harga, ada harga impor misal sepatu US$15-US$20. Harga jual US$50-US$70. Yang berpengaruh pada rakyat Indonesia (tarif) harga jual. Sedangkan yang dikenakan tarif 32% itu harga impor. Jadi efeknya bukan 32%, cuma 10%,” jelasnya.

Ia juga menyebut posisi Indonesia tidak sama dengan China yang mengekspor lebih banyak barang jadi ke AS.

“Saya kira kita bukan posisi seperti China. China lebih banyak pabrik barang jadi. Kalau ada masuk ke Walmart di Amerika, mungkin 90% barang yang dijual itu buatan China, barang jadi semua. Kalau kita tidak. Sebagian besar ada barang jadi, seperti sepatu, tapi murah,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Menkeu: Hingga Akhir Februari 2025, Terjadi Defisit APBN Rp 31,2 Triliun

Imbas Perang Tarif, Pesawat Boeing Pesanan Maskapai China Dikembalikan ke AS

Uang Konsumsi Menteri di Era Prabowo, Ini Besarannya Dalam Sekali Rapat

Prabowo Minta Kekayaan Danantara Dijaga, Prediksi Aset Tembus USD 1 Triliun

Tim Khusus Bentukan Prabowo Terus Berupaya Nego Tarif Impor AS

TAGGED:Amerika SerikatChinaIndonesiaKebijakan Tarif Pajak Impor
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Tenaga Kerja RI Tumbuh 4,7 Juta, Tapi PHK Masih Terjadi: Ini Alasannya

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
May 4, 2025
Wanita Pelaku Penipuan Bukti Transfer Palsu di Mal Jaksel Akhirnya Ditangkap
Hadiri Panen Raya, Prabowo Serap Aspirasi Petani dari Berbagai Derah
Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 29 Maret, Lebaran Kemungkinan Serentak
Temukan Sejumlah Lubang di Jalur Pantura, Menteri PU: Segera Ditangani

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?