Netrawolrd, Jakarta – Sebanyak 10 kecoak cyborg buatan Singapura dikirim ke Myanmar untuk membantu proses pencarian dan penyelamatan korban gempa berkekuatan 7,7 magnitudo. Ini menjadi momen pertama teknologi tersebut digunakan dalam misi kemanusiaan.
Mengutip The Straits Times, Sabtu (5/4/25), gempa dahsyat tersebut telah merenggut lebih dari 3.000 jiwa. Kecoak-kecoak itu diberangkatkan pada 30 Maret dan bergabung dengan tim Operasi Lionheart dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF).
Teknologi ini dikembangkan oleh Home Team Science and Technology Agency (HTX), bekerja sama dengan Nanyang Technological University dan Klass Engineering and Solutions. Kecoak cyborg pertama kali diterjunkan pada 31 Maret dan kembali digunakan dua kali pada 3 April di Naypyidaw.
Kecoak Madagaskar berukuran sekitar 6 cm itu dilengkapi kamera serta sensor inframerah. Dengan tubuh kecilnya, serangga ini mampu menyusup ke celah sempit di bawah puing bangunan dan dikendalikan dari jarak jauh menggunakan elektroda.
Data yang direkam oleh kamera dan sensor diproses menggunakan algoritma kecerdasan buatan untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan. Informasi itu kemudian dikirim ke tim teknisi secara nirkabel sebagai panduan dalam penempatan sumber daya penyelamat.
HTX juga mengirimkan empat teknisi untuk mendampingi operasi tersebut. SCDF sendiri telah lebih dulu mengirimkan 80 personel dan empat anjing pelacak ke lokasi pada 29 Maret.
Teknologi kecoak cyborg sebelumnya diperkenalkan pada KTT Milipol Asia-Pasifik dan TechX di Singapura pada April 2024, dan awalnya dijadwalkan siap digunakan mulai 2026. Namun, kondisi darurat di Myanmar mendorong percepatan penggunaannya di lapangan.
“Jalanan retak, dan kami harus mengambil beberapa jalan memutar. Kami juga melihat orang-orang mengungsi dari rumah mereka, tidur di tempat terbuka, dengan kekurangan makanan dan air. Itu adalah pengalaman yang tidak nyata,” ujar Ong Ka Hing, insinyur dari Pusat Keahlian Robotika, Otomasi, dan Sistem Tak Berawak HTX yang ikut dalam misi tersebut.
Pada 31 Maret, kecoak cyborg pertama kali digunakan di lokasi rumah sakit yang ambruk seluas dua lapangan sepak bola. Setelah pencarian awal oleh anjing pelacak, SCDF meminta bantuan kecoak HTX untuk menyisir area reruntuhan lebih dalam selama sekitar 45 menit.