By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Pemerintah Kirim Bantuan ke Myanmar, Ada Tim Dokter hingga Tim Keamanan
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Pemerintah Kirim Bantuan ke Myanmar, Ada Tim Dokter hingga Tim Keamanan

Rezy Rahmat
Last updated: April 1, 2025 2:48 pm
Rezy Rahmat
Published April 1, 2025
Foto: Kepala BNPB Suharyanto - Dok. BNPB

Netra, Jakarta – Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan sebagai bentuk dukungan untuk warga Myanmar atas gempa yang mengguncang pada Jumat (28/3). Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala BNPB Suharyanto di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (1/4/25).

Suharyanto mengatakan bantuan kali ini terdiri dari dokter beserta alat-alat kesehatan. Tak hanya itu, ia juga menambahkan BNPB mengirimkan tim keamanan berjumlah 8 orang.

“Jadi keamanan juga ada, kalau nggak salah 8 orang. Nah hari ini memang terbanyak karena EMT (emergency medical team)-nya ini sekarang berangkat. 73 orang hari ini,” kata Suharyanto.

Kepala BNPB juga mengonfirmasi bantuan akan terus bertambah. Ia menyebut, pada hari Kamis 4 April 2025 bantuan tambahan terdiri dari tim kesehatan dan degelasi.

“Kemudian nanti hari Kamis tim kesehatannya sendiri sudah 135 sama tim delegasi. Jadi untuk rinciannya nanti dari, ada yang rinci ya tentu saja masih ada bergerak 1-2 orang wajar itu. Tapi nanti kami sudah catat ya, tapi semuanya orang itu berdasarkan beban kerjanya,” jelasnya.

Ia menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan satu tim EMT. Adapun anggota tim EMT tersebut terdiri dari dokter-dokter yang memiliki keahlian spesialis.

“Kemudian Kementerian Kesehatan menyiapkan satu tim EMT, jadi tim kesehatan yang lengkap, baik dokter spesialis, dokter ortopedi, dokter umum, termasuk obat-obatan. Obat-obatan, baik dari pemerintah, dikumpulkan maupun dari swasta, dihimpun oleh Kementerian Kesehatan,” ungkapnya.

Menurut Suharyanto keadaan masyarakat Myanmar di sana penuh dengan ketakutan. Hal itu menjadikan mereka tidur di luar atau jalan-jalan kota, maka dari itu BNPB menyiapkan shelter dan tenda-tenda lainnya.

Lalu mengenai logistik yang akan dikirimkan, Suharyanto mengaku mendapat bantuan dari Kementerian Pertahanan.

“Kemudian peralatan, karena berdasarkan informasi, rakyat Myanmar ini sangat takut gitu ya. Banyak yang tinggal tidur-tidur di jalan sehingga yang diperlukan adalah shelter, tempat menginap sehingga Mabes TNI pun mengumpulkan tenda, baik tenda besar, tenda kecil, dan perlengkapan lainnya dibawa,” ucapnya.

“Kemhan tentu saja tidak ketinggalan, Kemhan mengkoordinir juga kemarin juga perlengkapan dan logistik, baik permakanan maupun shelter, juga sebagian sudah dikirim ke sana,” lanjutnya.

Terkait situasi perang saudara yang terjadi di Myanmar, Suharyanto mengaku telah bekoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk mendapat informasi mengenai wilayah-wilayah relatif aman.

“Sehingga itu terus disikapi oleh kementerian luar negeri, berkoordinasi, dan kita bisa masuk ke sana, mereka tangan terbuka karena memang menunggu bantuan dari Indonesia,” ucapnya.

Indonesia mendaratkan bantuan di Naypyidaw, Myanmar. Sebenarnya kota Yangon relatif aman untuk saat ini, namun ada pertimbangan jarak yang cukup jauh ditambah jalur ke lokasi bencana mengalami kerusakan sehingga dapat memperlambat laju bantuan.

“Sehingga kita masuknya ke bandara Naypyidaw. Di sana sudah ada tim pendahulu yang berkoordinasi. TNI juga sudah masuk, Polri juga sudah masuk berkoordinasi. Untuk mengamankan, karena memang mungkin media tahu bahwa situasi keamanan di Myanmar masih tidak sebaik di negara kita,” katanya.

“Tetapi hasil koordinasi terakhir dengan atas pertahanan, di sana untuk Yangon dan Naypyidaw relatif aman. Ya biasanya kalau dalam kondisi bencana, konflik-konflik lokal itu mungkin berhentilah,” pungkasnya.

Related

You Might Also Like

Polisi Sebut 9 Ribu Kendaraan Masuk Kawasan Puncak Bogor Sejak Dini Hari

Penggugat Minta Jokowi Hadir dan Bawa Ijazah Asli Saat Mediasi

BMKG Bongkar Posko GRIB Jaya di Atas Tanah Negara di Tangsel

Momen Jokowi Berdoa Angkat Tangan di Upacara Pemakaman Paus Fransiskus

Menteri PKP Serahkan Bantuan 30 Rumah Panggung ke Warga di Muara Angke

TAGGED:BNPBGempa MyanmarIndonesia
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi: Tak Berpotensi Tsunami

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 22, 2025
Ini Motif Pelaku Aniaya Pria Dengan 10 Luka Tusukan di Depok
Sambut Kedatangan PM China-Presiden Prancis, Polisi Akan Rekayasa Lalin di Jakarta Besok
Kesal Disuruh Cuci Piring, Keponakan Tega Bunuh Tante di Bogor
Gubernur Jakarta Pramono Anung Minta Maaf soal Macet Horor di Tanjung Priok

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?