Netrasport, Jakarta – Eks pesepak bola asal Belanda, Kees Kwakman, mengaku menerima ancaman pembunuhan dan hujatan di media sosial setelah mengkritik Timnas Indonesia.
Pria yang kini menjadi pundit di ESPN Belanda itu menyayangkan reaksi berlebihan dari sejumlah pihak terhadap komentarnya terkait performa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kritiknya terhadap permainan Timnas Indonesia membuat ia dihujani komentar negatif hingga ancaman serius di media sosial.
Kritik Kwakman terhadap Timnas Indonesia disampaikan setelah laga melawan Bahrain dalam Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa (25/3/25).
Ancaman terhadap dirinya mulai bermunculan setelah komentarnya tersebar luas di media sosial dan pemberitaan di Indonesia.
Komentar Kwakman disampaikan dalam program ESPN Belanda dan kemudian dikutip oleh berbagai media. Ancaman yang diterimanya datang dari media sosial, di mana sejumlah netizen Indonesia meluapkan kekecewaan terhadap pendapatnya.
Kwakman mengkritik permainan Timnas Indonesia yang menurutnya belum berada di level Piala Dunia. Ia menyoroti lambatnya tempo permainan serta banyaknya pemain yang mengalami kram dalam pertandingan melawan Bahrain.
“Jika suatu saat saya harus menyaksikan (Ole) Romeny melawan Sudan di Piala Dunia, misalnya, saya lebih memilih untuk bekerja saja,” katanya.
Selain itu, ia mempertanyakan kebijakan FIFA yang memperluas jumlah peserta Piala Dunia menjadi 48 tim, yang menurutnya berpotensi menurunkan kualitas turnamen dengan kehadiran tim-tim yang belum kompetitif.
“Piala Dunia 2026 bisa menjadi tidak menarik jika ada Indonesia dan Sudan,” ujar Kwakman dalam program ESPN Belanda.
“Hal yang istimewa tentang Piala Dunia adalah tidak semua negara berpartisipasi.” imbuhnya.
Beberapa pihak menilai pernyataan Kwakman sebagai bentuk pelecehan terhadap perkembangan sepak bola Indonesia, sehingga berujung pada ancaman di media sosial.
Menyikapi ancaman yang diterimanya, Kwakman mengaku tetap pada pendiriannya meskipun memahami mengapa komentarnya bisa menyinggung banyak orang.
Kwakman menegaskan bahwa ia tidak bermaksud meremehkan Timnas Indonesia. Ia justru berharap keberadaan jajaran staf kepelatihan Belanda bisa membawa dampak positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.
“Saya benar-benar berharap ini menghasilkan sesuatu bagi mereka dalam jangka panjang,” katanya.
Meski mendapat banyak respons negatif, Kwakman menegaskan bahwa ia tetap berharap yang terbaik bagi Indonesia.
“Jika mereka berhasil lolos, mereka layak berada di Piala Dunia, sesederhana itu.” pungkasnya.