Netrainternasional, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump sebelumnya menggelorakan perang dagang dengan beberapa negara. Kini Trump menyatakan kesediaannya untuk melakukan negosiasi dengan negara-negara yang berupaya menghindari kebijakan tarif impor yang telah diumumkannya sendiri.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Sabtu (29/3/25), Trump mengungkapkan bahwa perundingan bisa dilakukan setelah pemerintah AS resmi memberlakukan kebijakan tarif pada 2 April mendatang.
Dalam wawancaranya dengan wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One, Trump menyebutkan bahwa beberapa negara, termasuk Inggris, telah menghubungi AS dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan guna menghindari tarif timbal balik yang akan diterapkan.
“Mereka ingin mencapai kesepakatan. Itu bisa terjadi jika kita mendapatkan keuntungan dari kesepakatan tersebut,” ucap Trump.
“Tentu, saya terbuka untuk itu (negosiasi). Jika kita bisa mendapatkan sesuatu yang menguntungkan kita,” lanjut Trump.
Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan tercapainya kesepakatan atau negosiasi sebelum 2 April, Trump menegaskan bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Menurutnya, baik negosiasi maupun pembuatan kesepakatan memerlukan proses yang cukup panjang.
“Tidak, mungkin nanti. Itu memerlukan proses,” jawab Trump.
Trump juga menambahkan bahwa ia akan mengumumkan pengenaan tarif yang akan menyasar industri farmasi, meskipun ia enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu atau besaran tarif yang akan dikenakan.