Netra, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menanggapi pernyataan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yang mengaitkan Timnas Indonesia minim prestasi dengan makanan bergizi. Lalu mengatakan Dadan terlalu lebay.
“Kepala BGN jangan terlalu lebay menyangkutpautkan PSSI dengan makanan bergizi apalagi menyampaikan statement bahwa pemain Indonesia kurang makan bergizi. Kurang pas statement tersebut,” ungkap Lalu kepada wartawan, Minggu (23/3/2025).
Lalu menuturkan sebaiknya kepala BGN fokus pada program makan bergizi gratis (MBG). Ia menyoroti masuh ada kekurangan dan keluhan terkait pelaksanaan MBG yang dilaksanakan BGN.
“Sebaiknya kepala BGN fokus saja menyukseskan program MBG. Jangan buat gimmick statement. Program MBG masih ditemukan kekurangan dan keluhan dalam pelaksanaannya, sebaiknya fokus urus itu saja, laksanakan sesuai arahan Presiden,” pungkasnya.
Sebelumbya diberitakan Kepala BGN Dadan Hindayana mengaku tak heran timnas sepak bola Indonesia sulit berprestasi. Ia menyinggung kecukupan gizi para pemain sepak bola di Indonesia.
Hal itu disampaikan Dadan saat memberikan sambutan di acara Penandatanganan MoU di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Sabtu (22/3).
Awalnya Dadan menuturkan kegelisahan Presiden Prabowo terkait 60% anak Indonesia yang tidak pernah makan dengan menu gizi seimbang. Sehingga menurutnya hal ini harus diintervensi.
“Jadi Pak Presiden (Prabowo) gelisah. Kalau kita tidak intervensi, ini kelompok ini 60% tidak pernah melihat menu dengan gizi serimbang,” tuturnya.
“Kalau makan itu ada nasi, bala-bala, mie atau bihun, kerupuk, kecap, semua karbohidrat. Itu sudah cukup bagi mereka bahagia, yang penting anaknya bisa hidup,” imbuhnya.
Kemudian Dadan mengatakan ia tidak heran PSSI sulit menang. Ia menyebut salah satu faktornya adalah kecukupan gizi para pemain sepak bola yang kurang baik dan tidak dijaga sejak dini.
“Jadi jangan heran kalau PSSI itu sulit menang karena main 90 menit berat. Kenapa? Karena gizinya tidak bagus dan banyak pemain bola lahir dari kampung,” katanya.