Netra, Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono membantah isu yang menyebut masih adanya praktik prostitusi dan arena sabung ayam di kawasan Ibu Kota Nusantara. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini.
“Informasi itu, itu adalah informasi yang dulu., di-recycle informasinya itu. Itu sekarang sudah sama sekali tidak ada,” ujar Basuki dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI dan Kementerian Dalam Negeri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Isu ini mencuat setelah Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin meminta OIKN memastikan wilayah IKN bersih dari praktik Pekerja Seks Komersial (PSK) dan aktivitas ilegal lainnya. Menurutnya, kehadiran PSK maupun sabung ayam bisa berdampak buruk terhadap moral, sosial, dan produktivitas kerja di kawasan yang sedang dibangun itu.
Khozin juga mendesak pemerintah, khususnya Kemendagri, agar memberikan kewenangan lebih kepada OIKN untuk melakukan pengawasan menyeluruh, termasuk pada malam hari. Ia menilai penertiban yang dilakukan selama ini masih mengacu pada aturan daerah, sehingga belum cukup kuat.
“Mungkin dikasih semacam diskresi (kewenangan) tambahan gitu, Pak Bas (Kepala OIKN Basuki Hadimuljono) biar tidak hanya monitoring ketika siang, tapi malam juga punya aktivitas yang dilindungi oleh aturan,” ujar Khozin dalam rapat tersebut.
Menanggapi hal itu, Basuki mengatakan bahwa langkah penertiban sudah dilakukan sejak bulan Ramadhan lalu. Ia mengungkapkan bahwa OIKN telah membongkar sejumlah warung yang terindikasi sebagai tempat aktivitas menyimpang.
“Ramadhan kemarin masih ada, kami ada 8 warung remang-remang sudah kami robohkan,” imbuhnya.