Netra, Jakarta – Pemerintah Iran membenarkan serangan udara yang dilancarkan militer Amerika Serikat (AS) ke tiga lokasi fasilitas nuklirnya. Serangan itu menghantam Natanz, Isfahan, dan Fordow—tiga pusat penting dalam program nuklir Iran.
Dilansir Al Jazeera, Minggu (22/6/2025), kantor berita semi-resmi Tasnim mengonfirmasi bahwa salah satu target serangan adalah situs pengayaan uranium bawah tanah Fordow di wilayah Qom.
Sementara itu, media resmi Iran, IRNA, menyebutkan bahwa dua lokasi lain yang terkena dampak adalah fasilitas nuklir di Natanz dan Isfahan. Laporan ini mengutip pernyataan Akbar Salehi yang menjabat sebagai ajudan Gubernur Isfahan.
“Kami menyaksikan adanya serangan di sekitar pusat nuklir Isfahan dan Natanz,” ujar Salehi. Ia juga mengungkap bahwa sejumlah ledakan terdengar di kedua wilayah tersebut.
Tasnim turut melaporkan pernyataan dari Morteza Heydari, juru bicara Markas Besar Manajemen Krisis Provinsi Qom. Menurutnya, sebagian kompleks Fordow mengalami kerusakan akibat gempuran udara.
“Beberapa jam lalu, setelah sistem pertahanan udara di Qom diaktifkan dan mendeteksi ancaman, sebagian wilayah di situs Fordow terkena serangan udara musuh,” tutur Heydari.
Badan Tenaga Atom Iran mengecam keras aksi militer tersebut dan menilainya sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional serta ancaman serius terhadap keamanan kawasan.