Netra, Jakarta – Otoritas nuklir Iran mengecam keras serangan terhadap tiga fasilitas nuklir mereka di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Mereka menyebut serangan itu sebagai tindakan keji yang melanggar hukum internasional, termasuk Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).
Seperti dilansir Aljazeera, Minggu (22/6/2025), Organisasi Tenaga Atom Iran menyoroti sikap Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dinilai abai, bahkan diduga turut terlibat dalam insiden tersebut.
“Organisasi Tenaga Atom Iran meyakinkan rakyat Iran yang terhormat bahwa meski ada konspirasi jahat dari para musuh, ribuan ilmuwan dan pakar revolusioner tetap berkomitmen menjaga kelanjutan industri nasional ini. Perjuangan ini adalah warisan para martir nuklir, dan tidak akan kami hentikan,” demikian pernyataan resmi lembaga tersebut.
Sementara itu, Mahdi Mohammadi, penasihat Ketua Parlemen Iran Mohammad Bagher Ghalibaf, mengklaim bahwa Iran sudah mempersiapkan diri terhadap potensi serangan Amerika Serikat, khususnya terhadap situs nuklir Fordow.
“Fasilitas itu sudah lama dikosongkan, dan tidak mengalami kerusakan besar akibat serangan tersebut,” tulis Mohammadi di akun media sosialnya.
Ia menambahkan dengan nada tegas, “Ada dua hal yang pasti: pertama, ilmu pengetahuan tidak bisa dibom. Kedua, para penjudi akan kalah kali ini.”