Netra, Jakarta – Ketegangan antara Israel dan Iran kembali memanas di panggung internasional. Dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan negaranya tidak akan menghentikan serangan terhadap Iran hingga ancaman nuklir dari Teheran benar-benar lenyap.
Sementara Iran menyatakan akan terus mempertahankan diri dari gempuran Israel.
Pernyataan keras dari kedua negara tersebut disampaikan dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Jumat (20/6) waktu New York, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (21/6/2025).
“Kami tidak akan berhenti,” kata Danon di hadapan negara-negara anggota DK PBB.
“Tidak sampai ancaman nuklir Iran dimusnahkan, tidak sampai mesin perangnya dilucuti, tidak sampai rakyat kami dan rakyat Anda aman,” imbuhnya.
Sementara itu, perwakilan Iran di PBB, Amir Saeeid Iravani, mendesak PBB untuk mengambil langkah nyata menyikapi situasi yang kian memburuk.
“Israel tampaknya menyatakan bahwa mereka akan melanjutkan serangan ini sebanyak mungkin hari yang diperlukan. Kami khawatir dengan laporan kredibel soal Amerika Serikat… mungkin akan bergabung dalam perang ini,” ujar Iravani dalam forum yang sama.
Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyampaikan ultimatum. Ia memberi waktu maksimal dua minggu kepada Iran untuk menghindari kemungkinan serangan udara dari Negeri Paman Sam.
Pernyataan Trump mengindikasikan bahwa keputusan militer bisa saja diambil sebelum tenggat waktu tersebut benar-benar habis.
Di sisi lain, Kepala Staf Umum Militer Israel, Eyal Zamir, juga memberikan peringatan kepada publik dalam sebuah pernyataan video. Ia menyebut negaranya sedang menjalani operasi militer yang sangat kompleks dalam sejarah Israel.
“Kita telah memulai operasi yang paling rumit dalam sejarah kita untuk menyingkirkan ancaman sebesar itu, terhadap musuh semacam itu. Kita harus siap untuk operasi yang berkepanjangan,” tegas Zamir.