Netra, Jakarta – Iran mengeluarkan ancaman terhadap Amerika Serikat (AS). Iran menyebut akan menyerang pangkalan-pangkalan militer AS yang tersebar di kawasan Timur Tengah apabila pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir mengalami kegagalan dan konflik bersenjata pecah dengan Washington.
Sebagaimana dilaporkan Reuters dikutip Netra Kamis (12/6/2026), pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, dalam sebuah konferensi pers pada hari yang sama, hanya beberapa hari sebelum putaran keenam negosiasi nuklir antara Teheran dan Washington digelar.
“Beberapa pejabat di pihak lain mengancam akan terjadi konflik jika negosiasi tidak membuahkan hasil,” ucap Nasirzadeh.
“Jika konflik dipaksakan kepada kami… semua pangkalan AS berada dalam jangkauan kami, dan kami akan dengan berani menargetkannya di negara-negara tuan rumah,” tegasnya, mengacu pada keberadaan fasilitas militer AS di sejumlah negara di Timur Tengah.
Presiden AS Donald Trump diketahui telah berkali-kali melontarkan ancaman terhadap Iran, termasuk kemungkinan serangan udara, jika dialog yang sedang berlangsung tidak menghasilkan kesepakatan nuklir baru untuk menggantikan perjanjian lama yang telah ditinggalkan Washington pada masa jabatan pertamanya.
Putaran terbaru perundingan antara kedua negara dijadwalkan berlangsung pada pekan ini. Trump menyatakan bahwa pertemuan akan dilakukan pada Kamis (12/6), sementara pihak Teheran menyebut bahwa pembicaraan berikutnya akan digelar pada Minggu (15/6) mendatang di Oman.
Dalam kesempatan tersebut, Iran diperkirakan akan menyampaikan tanggapan resmi atas proposal dari AS terkait kesepakatan nuklir, yang sebelumnya telah ditolak oleh pihak Iran.