Netra, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, menyampaikan kecaman terhadap rencana Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, yang berambisi membentuk “negara Yahudi Israel” di wilayah Tepi Barat. Ia menilai langkah tersebut sebagai pelanggaran terhadap hak-hak rakyat Palestina.
“Ini merupakan pelanggaran terhadap hak-hak bangsa Palestina. Masyarakat internasional harus bersikap tegas, menolak dan mengecam keras pembangunan permukiman baru untuk negara Yahudi Israel di wilayah Tepi Barat oleh otoritas Israel,” ujar Gus Fahrur kepada awak media pada Minggu (1/6/2025).
Gus Fahrur menegaskan bahwa pembangunan permukiman Israel di kawasan Tepi Barat bertentangan dengan hukum internasional. Ia menilai tindakan tersebut berisiko besar menggagalkan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina.
“Pendirian permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional. Tindakan ini mengancam prospek solusi dua negara dan menjadi penghalang besar terhadap perdamaian di kawasan,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan niatnya untuk mewujudkan sebuah “negara Yahudi Israel” di Tepi Barat yang saat ini berada di bawah pendudukan. Pernyataan tersebut disampaikan pada Jumat (30/5), sehari setelah pemerintah Israel mengumumkan rencana pembangunan 22 permukiman baru di wilayah tersebut.
Keberadaan permukiman Israel di Tepi Barat secara luas dianggap sebagai hambatan utama bagi terciptanya perdamaian yang berkelanjutan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sendiri secara konsisten mengecam pembangunan permukiman tersebut sebagai tindakan yang bertentangan dengan hukum internasional.
“Ini merupakan tanggapan langsung terhadap kelompok-kelompok teroris yang mencoba melemahkan posisi kami di tanah ini—sekaligus pesan yang jelas kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para sekutunya: mereka mungkin mengakui negara Palestina hanya sebatas di atas kertas, tapi kami akan membangun negara Yahudi Israel yang nyata di tanah ini,” kata Katz dalam pernyataan yang dirilis kantornya pada Jumat (30/5).
“Kertas itu akan dilupakan dalam catatan sejarah, sementara Negara Israel akan terus berkembang dan berjaya,” lanjutnya seperti dilaporkan oleh kantor berita AFP di hari yang sama.
Pernyataan tersebut disampaikan Katz saat kunjungannya ke lokasi permukiman Sa-Nur yang berada di wilayah utara Tepi Barat.
Perlu diketahui, Sa-Nur pernah dievakuasi pada tahun 2005 dalam rangka penarikan Israel dari Jalur Gaza, sebuah kebijakan yang dijalankan oleh Perdana Menteri Ariel Sharon pada masa itu.
Sejak tahun 1967, Israel telah menguasai wilayah Tepi Barat melalui pendudukan militer.