By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Uang Konsumsi Menteri di Era Prabowo, Ini Besarannya Dalam Sekali Rapat
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranomics

Uang Konsumsi Menteri di Era Prabowo, Ini Besarannya Dalam Sekali Rapat

Rezy Rahmat
Last updated: May 30, 2025 8:52 pm
Rezy Rahmat
Published May 30, 2025

Netranomics, Jakarta – Para pejabat negara, termasuk Menteri, Wakil Menteri, serta pimpinan lembaga, berhak menerima uang konsumsi dalam setiap rapat yang mereka hadiri. Uang konsumsi ini dapat berupa makanan berat maupun kudapan.

Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 32 Tahun 2025 tentang Standar Biaya Masukan untuk Tahun Anggaran 2026. Regulasi ini diteken oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Mei 2025 dan mulai berlaku sejak 20 Mei 2025.

“Satuan biaya konsumsi rapat/pertemuan merupakan satuan biaya yang digunakan untuk kebutuhan biaya pengadaan makanan dan kudapan termasuk minuman untuk rapat/pertemuan baik untuk rapat koordinasi tingkat menteri/wakil menteri/eselon I/setara maupun untuk rapat biasa dan dilaksanakan secara luring (offline) paling singkat selama dua jam,” tulis laporan tersebut, dikutip Jumat (30/5/2025).

Dalam PMK ini dijelaskan bahwa pejabat setingkat Menteri berhak menerima konsumsi berupa makanan berat dengan plafon maksimal Rp118.000 per orang setiap rapat. Sementara untuk kudapan, batas tertingginya ditetapkan Rp53.000 per orang.

Besaran maksimal ini juga berlaku bagi pejabat setara eselon I, seperti direktur jenderal atau deputi di kementerian dan lembaga. Sedangkan untuk pegawai di bawah eselon I, nominal uang konsumsi disesuaikan berdasarkan wilayah provinsi masing-masing.

Sebagai contoh, di DKI Jakarta, biaya makan berat ditetapkan hingga Rp53.000 per orang per pertemuan, sementara kudapan maksimal Rp24.000.

Adapun provinsi dengan biaya konsumsi tertinggi adalah Papua Pegunungan, dengan total Rp135.000 per orang dalam sekali rapat terdiri atas Rp93.000 untuk makanan berat dan Rp42.000 untuk kudapan.

Sebaliknya, Kalimantan Tengah tercatat sebagai wilayah dengan plafon konsumsi terendah, yakni Rp42.000 untuk makanan berat dan Rp16.000 untuk kudapan per rapat.

Related

You Might Also Like

Anwar Ibrahim Telepon Prabowo Usai AS Umumkan Kebijakan Tarif Impor Trump

Harga Emas Pecah Rekor Lagi! Naik Rp 154 Ribu Sebulan Terakhir

BI Blokir 19.606 Website dan 23.852 Rekening Terkait Judi Online

Serang Balik Trump, China Tetapkan Tarif Impor 84% untuk AS!

IMF: Tarif Trump Ancam Pertumbuhan Ekonomi Global dan AS

TAGGED:Menteri Era PrabowoRapat KabinetUang Konsumsi
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Bareskrim Tindaklanjuti Laporan PPATK, Rp194 M Disita dari 18 Perkara Judi Online

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
May 3, 2025
PN Solo Gelar Sidang Perdana Gugatan soal Esemka dan Ijazah Jokowi Siang Ini
Ketua PENDEKAR Kota Jakarta Ajak Warga Jaga Persatuan di Momen HUT Jakarta ke-498
Jokowi Dapat 35 Pertanyaan Saat Laporkan Tudingan Ijazah Palsu ke Polda Metro
Indonesia Dorong Isu Keadilan Iklim dalam Forum BRICS di Brasília

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?