Netra, Jakarta – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DSK atau DS (44) yang menjadi korban bacok orang tidak dikenal (OTK) di Sawangan, Depok, dikabarkan sudah membaik. Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang meminta korban untuk menceritakan kejadian itu.
“Pada hari ini kondisi korban sudah membaik dalam rangka pemulihan pasca operasi. Kemudian juga korban sudah bersedia memberi keterangan kepada penyelidik,” kata AKBP Bambang kepada wartawan, Rabu (28/5/2025).
Ia mengatakan, DS sudah dimintai keterangan pada Selasa (27/5) kemarin. Prosesnya dilakukan oleh penyidik di rumah sakit.
Dari keterangan itu, korban menyebut tak menyadari tangannya terluka saat dipepet pelaku.
“Pasca dihampiri sepeda motor dari arah yang berlawanan, tiba-tiba korban merasa tangannya seperti disentuh sesuatu, korban tidak bisa melihat apa itu karena situasinya gelap,” jelasnya.
Kemudian, korban bercerita saat itu dirinya merasa terancam. Namun, ia tetap melanjutkan perjalanan sampai ke rumah. Setelah itu, korban baru menyadari pergelangan tangannya terluka.
“Kemudian korban karena merasa terancam bahaya begitu menguatkan diri untuk melanjutkan perjalanan hingga ke rumahnya. Setelah di rumah baru memeriksa pergelangan tangannya telah ada luka,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengonfirmasi adanya peristiwa itu. Ia mengatakan peristiwa itu terjadi pada pada Sabtu (24/5), pukul 02.30 WIB.
“Betul pegawai kejaksaan yang peristiwannya di Depok. Sudah ditangani Polri,” kata Harli dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (27/5/2025).
Harli menuturkan pada hari sebelum kejadian, Jumat (23/5) malam, korban yang menjabat Kasi Perangkat Keras dan Jaringan berkemas untuk segera pulang. Namun, saat di perjalanan korban berteduh karena hujan yang lebat.
Kemudian, setelah hujan reda, korban melanjutkan perjalanannya. Hingga, sekitar pukul 02.30 WIB, saat sudah dekat rumahnya korban dipepet pengendara lain dari arah berlawanan.
“Sesampainya di sekitar Jalan Pengasinan, kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan. Pada saat masih mengendarai sepeda motor tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat,” jelasnya.
Pelaku mendekati korban, lalu bersamaan dengan itu pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban. Pelaku berteriak ‘sikat’ saat melakukan aksinya.
“Sambil berteriak ‘sikat’ sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DS dan sesaat kemudian berteriak kembali ‘mampus lu’, dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali saudara DS,” terangnya.
Korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Akibat aksi itu, korban mengalami luka berat di pergelangan tangan kanan.
“Diagnosa sementara urat kelingking kanan putus dan tidak bisa lagi digerakkan,” pungkasnya.