Netra, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menghapus ketentuan batas usia dalam lowongan kerja. Kebijakan ini dituangkan dalam surat edaran yang baru diterbitkan.
Yassierli menyebut, praktik rekrutmen selama ini masih memuat unsur diskriminasi, seperti syarat usia, penampilan fisik, hingga status pernikahan.
“SE ini diterbitkan untuk mempertegas komitmen pemberi kerja terhadap prinsip non diskriminasi dan pedoman jelas agar rekrutmen kerja dilakukan objektif dan adil,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Ia menekankan bahwa poin utama dalam surat edaran tersebut adalah larangan diskriminasi dalam proses rekrutmen. Meski begitu, pembatasan usia masih dibolehkan untuk pekerjaan tertentu yang memang terkait langsung dengan faktor usia.
“Tidak menyebabkan hilangnya memperoleh pekerjaan bagi masyarakat secara umum,” kata Yassierli.
Ketentuan yang sama juga berlaku bagi penyandang disabilitas. Proses rekrutmen harus dilakukan tanpa diskriminasi.
Lebih lanjut, Yassierli juga mengingatkan agar informasi lowongan kerja disampaikan secara terbuka dan jujur lewat kanal resmi. Hal ini untuk mencegah praktik penipuan dan percaloan yang merugikan pencari kerja.
“Para pemberi kerja dalam memberikan lowongan dilakukan secara benar, jujur dan transparan melalui kanal resmi guna menghindari penipuan pemalsuan, dan percaloan yang merugikan pencari kerja,” pungkasnya.