Netra, Jakarta – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut usulan agar aktivis buruh Marsinah mendapat gelar pahlawan nasional mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Usulan ini sebelumnya juga didukung oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Jadi sambutannya cukup baik di masyarakat. Ya lumayan, artinya ada sambutanlah,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Kantor Kemensos, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
Gus Ipul menjelaskan, meski telah diproses di Kemensos, usulan tersebut harus melewati mekanisme di tingkat daerah, mulai dari kabupaten tempat Marsinah berasal.
“Ya kan harus dari bawah dulu. Tapi tetap melalui proses di tingkat kabupaten di mana Marsinah dilahirkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan dari masyarakat akan diteruskan melalui jalur resmi, termasuk lewat kelompok masyarakat hingga pemerintah daerah.
“Nanti diteruskan oleh bupati ke gubernur baru ke sini. Ya semuanya harus prosesnya seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya, Gus Ipul menyatakan bahwa penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional belum bisa dilakukan tahun ini. Menurutnya, waktu yang tersedia di 2025 belum memungkinkan untuk merampungkan seluruh tahapan yang diperlukan.
“Oh iya (belum tahun ini) waktunya tidak memungkinkan. Karena harus melalui proses kan, tetap harus melalui proses normal,” ujar Gus Ipul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
Ia menerangkan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional dimulai dari masyarakat, lalu diserahkan ke bupati atau wali kota bersama tim daerah. Setelah itu, berkas dilanjutkan ke gubernur dan kemudian ke Kementerian Sosial untuk dibawa ke Dewan Gelar.
“Diproses oleh masyarakat, didiskusikan, lalu diserahkan ke bupati, wali kota dengan tim daerahnya, tim gelar pahlawan daerah. Setelah itu juga gubernur sama, buat tim juga, langsung kementerian sosial, nanti kita ke dewan gelar,” tuturnya.
Dukungan terhadap Marsinah sebagai calon pahlawan nasional sebelumnya disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo saat menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Monas, Jakarta Pusat.
Kala itu, Prabowo mengaku menerima aspirasi dari pimpinan organisasi buruh yang menyampaikan belum adanya sosok pahlawan nasional dari kalangan buruh.
“Saudara-saudara sekalian, saya juga atas usul dari pimpinan tokoh-tokoh masyarakat buruh, mereka sampaikan ke saya ‘Pak kenapa sih pahlawan nasional nggak ada dari kaum buruh?’,” ucap Prabowo.
“Saya tanya, ‘kalian ada saran nggak coba kalian berembuk usulkan pahlawan dari kaum buruh’,” imbuhnya.