Netra, Jakarta – KPK menyita uang dolar sejumlah USD 1,5 juta atau setara Rp 24 miliar dan tanah seluas 31 ribu meter2 di kasus korupsi jual beli gas PT PGN. Hal itu diungkapkan oleh Jubir KPK Budi Prasetyo.
“Penyitaan uang USD 1.523.284 atau setara lebih dari Rp 24 miliar,” ungkap Budi kepada wartawan, Senin (26/5/2025).
“Penyitaan tujuh bidang tanah di wilayah Bogor dan sekitarnya dengan luas 31.772 m2, dengan nilai taksiran sekitar Rp 70 miliar,” imbuhnya.
Budi menuturkan penyitaan itu dilakukan pada periode April hinggal Mei 2025. Sebelumnya KPK telah menagan dua tersangka dalam kasus yang melibatkan PT PGN dan PT Inti Alasindo Energi itu.
KPK juga sebelumnya menyampaikan telah melakukan penggeledahan dan menyita uang sejumlah USD 1 juta atau setara dengan Rp 16,6 miliar.
“Telah dilakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa dokumen, barang bukti elektronik dan uang senilai USD 1.000.000,” ungkap Direktur Penyidikan Asep Guntur Rahayu dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/4).
“Telah dilakukan penggeledahan atas ruang atau pekarangan atau tempat tertutup lainnya,” lanjutnya.
Adapun dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut ialah Komisaris PT IAE periode tahun 2006-2023 Iswan Ibrahim (ISW) dan Direktur Komersial PT PGN periode 2016-2019 Danny Praditya (DP).
Berdasarkan hasil penyelidikan, kerugian negara dalam kasus ini mencapai USD 15 juta. Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 UU Tipikor Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.