Netra, Jakarta – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Joung Un menahan tiga pejabat galangan kapal usai gagal saat peluncuran kapal perang beberapa hari lalu. Kegagalan peluncuran kapal itu disaksikan Kim Jong Un sekaligus membuatnya menjadi marah.
Dilansir BBC, Senin (26/5/2025), Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan tiga pejabat yang ditahan atas perintah Kim Jong Un itu adalah kepala teknisi galangan kapal Chongjin utara tempat kapal perusak itu dibangun, serta kepala konstruksi dan seorang manajer administrasi.
Berdasarkan laporan itu menyebut ketiganya “bertanggung jawab atas kecelakaan itu”.
Sebagai informasi, pemerintah Korut segera menyelidiki peristiwa kecelakaan itu, Pada Jumat (23/5) lalu. Manajer galangan kapal, Hong Kil Ho langsung dipanggil aparat penegak hukum.
Melalui gambar satelit, memperlihatkan kapal itu tergeletak miring dan ditutupi terpal biru besar dan sebagian kapal tampak berada di darat.
Media pemerintah Korut tidak menyebutkan dan menjelaskan mengenai adanya korban dalam peristiwa itu.
Menurut KCNA, tidak ada lubang di dasar kapal – bertentangan dengan laporan awal.
“Lambung kapal kanan tergores dan sejumlah air laut mengalir ke sejumlah bagian di belakang kapal,” kata kantor berita itu.
Kim Jong Un murka dalam insiden ini. Menurutnya, kecelakaan itu merupakan ‘kecerobohan mutlak, tidak bertanggung jawab, dan empirisme yang tidak ilmiah’.
Kim Jong Un juga mengaskan mereka yang membuat kesalahan wajib bertanggung jawab. Lanjutnya, terkait nasib ketiga pejabat itu, belum diketahui hukuman apa yang mungkin mereka hadapi. Namun, seluruh dunia tahu negara otoriter itu memiliki catatan hak asasi manusia yang menyedihkan.