Netra, Jakarta – Lahan milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang sempat dikuasai organisasi kemasyarakatan GRIB Jaya, akhirnya ditertibkan. Selama tiga tahun terakhir, lahan tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari pasar malam hingga kontes kicau burung.
“Menguasai di sini sebenarnya sudah lama ya, tapi untuk kegiatan masifnya itu ada 2-3 tahunan lah,” ujar Sekretaris Umum BMKG, Guswanto, kepada wartawan usai penertiban pada Minggu (25/5/2025).
Menurut Guswanto, konflik kepemilikan atas lahan itu telah berlangsung cukup lama. Bahkan sejumlah pihak yang mengaku sebagai ahli waris telah muncul sejak bertahun-tahun lalu.
“Namun untuk yang ahli waris itu sudah cukup lama,” tambahnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa GRIB Jaya menggelar sejumlah kegiatan komersial selama menguasai lahan BMKG.
“Ada beberapa event juga, pasar malam dan lain sebagainya di situ. Iya, kicau burung,” ucap Ade Ary.
Sebelumnya, polisi menangkap 17 orang yang terlibat dalam pendudukan lahan tersebut. Dari jumlah itu, 11 orang diketahui merupakan anggota GRIB Jaya, sedangkan enam lainnya mengaku sebagai ahli waris tanah.
“Mereka melakukan penguasaan lahan tanpa hak milik BMKG. Kemudian, memberikan izin kepada beberapa pihak, beberapa pengusaha lokal, ya tadi ada pengusaha pecel lele, kemudian pengusaha pedagang hewan kurban, itu dipungut secara liar, pengusaha pecel lele dipungut Rp 3,5 juta per bulan,” jelas Ade Ary.
Tak hanya pedagang pecel lele, pemilik pasar hewan kurban juga dimintai uang dalam jumlah besar untuk berjualan di area tersebut sejak 10 Mei hingga Iduladha.
“Kemudian, dari pengusaha pedagang hewan kurban, itu telah dipungut Rp 22 juta,” sambungnya.
Modus operandi para pelaku adalah mengklaim lahan tersebut sebagai milik mereka. Mereka juga menjanjikan keamanan dan kelancaran usaha kepada para pedagang.
“(Uang) Sudah ditransfer ke rekening Saudara Y, yang merupakan oknum dari ketua Ormas GJ Tangsel,” jelas Ade Ary.