By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
NetramediaNetramediaNetramedia
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Netranews
  • Netrasport
  • Netranomics
  • Netratech
  • Netraedu
Reading: Aplikasi Ojol Dituding Potong Komisi di Atas 20%, Ini Klarifikasi Platform
Font ResizerAa
NetramediaNetramedia
  • Home
  • Netranews
  • Netranomics
  • Netrasport
  • Netratech
  • Netraedu
Search
Have an existing account? Sign In
  • Contact
  • Contact
  • Contact
  • Blog
  • Blog
  • Blog
  • Complaint
  • Complaint
  • Complaint
  • Advertise
  • Advertise
  • Advertise
Netranews

Aplikasi Ojol Dituding Potong Komisi di Atas 20%, Ini Klarifikasi Platform

Rezy Rahmat
Last updated: May 19, 2025 3:55 pm
Rezy Rahmat
Published May 19, 2025

Netra, Jakarta – Sejumlah platform digital penyedia layanan transportasi di Indonesia angkat bicara soal komisi atau potongan aplikasi yang belakangan dikeluhkan para mitra pengemudi ojek online (ojol). Para pengemudi menyoroti adanya potongan yang dianggap melebihi batas 20% dari biaya perjalanan.

Umumnya, platform menetapkan komisi sebesar 20% untuk setiap perjalanan. Namun, sebagian pengemudi mengaku ada perusahaan yang mengenakan potongan lebih tinggi. Menanggapi hal ini, empat perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Grab Indonesia, Maxim Indonesia, dan inDrive membantah klaim tersebut.

Direktur GOTO, Catherine Hindra Sutjahyo, menjelaskan bahwa potongan 20% digunakan untuk biaya aplikasi, termasuk pengembangan sistem digital yang menunjang operasional mitra. Sebagian besar dari komisi itu, kata dia, dialokasikan untuk promosi pelanggan.

“Itu besar proporsi dari 20% itu adalah untuk promo pelanggan. Promo pelanggan itu adalah komposisi yang paling besar daripada potongan 20% itu. Anggapannya kita menginvestasikan kembali komisi itu kepada pelanggan,” kata Catherine saat ditemui di Aroem Resto & Cafe, Jakarta, Senin (19/5/2025).

Catherine mengatakan, Gojek tidak pernah menetapkan potongan lebih dari 20% dan tetap mengikuti aturan Kementerian Perhubungan.

“Biaya perjalanan, itu biasanya istilahnya biaya perjalanan, itulah yang dibagikan 80-20 antara mitra mendapatkan 80% dan aplikator mendapatkan 20%. Ini nggak bisa berubah, kembali lagi kita benar-benar mengacu kepada peraturan Kementerian Perhubungan,” tuturnya.

Ia juga menegaskan bahwa biaya aplikasi dan promosi tidak dipotong dari pendapatan pengemudi.

Dalam kesempatan yang sama, Director of Mobility & Logistics Grab Indonesia, Tyas Widyastuti, menegaskan bahwa pihaknya juga tidak pernah mengenakan potongan di atas 20%. Menurutnya, komisi tersebut hanya diterapkan pada tarif dasar, bukan pada total biaya perjalanan.

“Jadi yang diatur adalah tarif dasar, bukan total keseluruhan biaya. Nah ini yang bisa membuat salah kaprah sebenarnya,” ungkapnya.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy, menambahkan bahwa pendapatan Grab berasal dari komisi aplikasi sebesar 20%, yang digunakan untuk pengembangan teknologi dan fitur keamanan.

“Jadi kami ingin klarifikasi dulu bahwa tidak pernah ada potongan untuk ojol yang di atas 20%,” ujar Tirza.

Ia merinci, sebagian dari komisi itu juga dialokasikan untuk asuransi dan bantuan bagi mitra pengemudi.

“Hal-hal inilah sebetulnya yang menjadi penggunaan dari komisi. Banyak porsi yang kita kembalikan untuk membantu mitra pengemudi,” jelasnya.

Sementara itu, Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, menilai potongan 10% justru dapat menghambat inovasi dan fleksibilitas usaha, termasuk bagi tujuh juta mitra pengemudi Maxim.

“Kami memang bisa kami sampaikan, hemat saya bahwa 10% ini cukup akan berdampak besar bagi ekosistem transportasi online. Karena akan sulit untuk bisa nanti berinovasi, kemudian untuk bisa fleksibilitas dalam usaha,” ungkapnya.

Di sisi lain, Business Development inDrive, Ryan Rwanda, menyatakan bahwa platformnya menerapkan komisi lebih rendah, yaitu 11,7% untuk layanan mobil dan 9,99% untuk ojol motor. Di wilayah Jakarta, komisi sedikit lebih tinggi menyesuaikan operasional.

“Jadi kita memaksimalkan operasional kita yang sangat kecil dengan komisi yang kecil juga. Harapannya bisa memastikan pendapatan teman-teman driver dan juga yang paling penting pengeluaran dari teman-teman penumpang,” pungkas Ryan.

Related

You Might Also Like

Polisi Tangkap 19 Orang Usai Bentrokan Ormas di Jakarta Utara

Istana Buka Suara Terkait Ormas GRIB Duduki Lahan BMKG

Presiden Prabowo Tiba di Monas Hadiri Peringatan May Day 2025

Gerindra Ungkap Kriteria Kepala PCO Pengganti Hasan Nasbi

Driver Taksi Online Dibunuh di PIK 2, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

TAGGED:Aplikasi OjolGoToGrabInDriveMaximMitra Driver OnlineOjek Online
Leave a Comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow US

Find US on Social Medias
1.2kLike
2.1kFollow
1.1kFollow
Popular News
Netranews

Soal Video Monolog Gibran, Wamensesneg: Tidak Ada Yang Salah

Rezy Rahmat
Rezy Rahmat
April 27, 2025
Polisi Akan Konfirmasi ke Istiqlal Usai Sekar Arum Ngaku Infaq Pakai Uang Palsu
Puan: Pemerintah Jangan Gegabah Buka Pengiriman PMI ke Arab Saudi Lagi
Kabar Gembira! Pemerintah Umumkan Tarif Listrik Tidak Naik
Regulasi Baru! Prabowo Sahkan PP Untuk Lindungi Keamanan Anak di Internet

Tentang Kami

[email protected]

Redaksi

© Netramedia. All Right Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?