Netra, Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya berencana untuk mengakui kedaulatan Palestina. Kali ini ia mengecam tindakan Israel yang memblokir bantuan masuk ke Gaza.
Macron bahkan menyebut aksi pemblokiran oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu itu memalukan dan tidak dapat diterima.
“Apa yang dilakukan pemerintah Benjamin Netanyahu tidak dapat diterima. Tidak ada air, tidak ada obat-obatan, yang terluka tidak dapat keluar, para dokter tidak dapat masuk. Apa yang dilakukannya memalukan,” ungkap Macron dilansir AFP, Rabu (14/5/2025).
“Kita membutuhkan Amerika Serikat. Presiden (Donald) Trump memiliki pengaruh. Saya telah berbicara kasar dengan Perdana Menteri Netanyahu. Saya marah, tetapi mereka (Israel) tidak bergantung pada kita, mereka bergantung pada senjata Amerika,” imbuhnya.
Lebih lanjut Marcon menuturkan pada awal tahun ini ia telah mengunjungi Gaza. Dalam kunjungannya itu, Macron melihat secara langsung bantuan dari Prancis dan beberapa negara lain diblokir Israel.
“Ini adalah tragedi kemanusiaan yang tidak dapat diterima,” tuturnya.
Diketahui 57 anak meninggal akibat kekurangan gizi berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara itu, blokade bantuan oleh Israel sudah dimulai sejak 2 Maret 2025 lalu.
Jika situasi tersebut terus berlanjut, IPC memperkirakan 71.000 anak di bawah usia lima tahun akan mengalami kekurangan gizi akut selama sebelas bulan ke depan.