Netra, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam, hari ini (14/5). Prabowo dikabarkan akan menerima penganugerahan Bintang Kebesaran Tertinggi dari Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana. Ia menyebut setibanya di Brunei Prabowo akan disambut kenegaraan di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Kemudian, agenda kedua akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antar kedua pemimpin tersebut.
“Di Brunei Darussalam, Presiden Prabowo akan menerima sambutan kenegaraan dari Yang Mulia Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan. Setelahnya, Presiden Prabowo dan Sultan Hassanal Bolkiah akan mengadakan pertemuan bilateral bersama dengan para delegasi dari masing-masing negara,” kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/5/2025).
Lebih lanjut, Presiden Prabowo akan menerima penganugerahan Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam ‘Darjah Kerabat Laila Utama Yang Amat Dihormati’ (D.K.) dari Sultan Hassanal Bolkiah.
Lalu, rangkaian kunjungan akan ditutup dengan jamuan santap siang kenegaraan oleh Sultan Hassanal Bolkiah kepada Presiden Prabowo.
“Penganugerahan Bintang Kebesaran Negara Brunei Darussalam ini diberikan oleh Kesultanan Brunei sebagai bentuk penghormatan tertinggi kepada kepala negara dan pemimpin dunia yang dianggap berjasa dalam memajukan hubungan kerja sama dengan Brunei Darussalam,” kata Yusuf.
Yusuf menuturkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Brunei Darussalam sudah terjalin lama yakni sekitar lebih dari 40 tahun. Pertemuan kedua pemimpin diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara kedua negara di berbagai bidang strategis.
Dalam kunjungan kenegaraannya Prabowo didampingi oleh sejumlah Menteri di Kabinet Merah Putih. Adapun Menteri-menterinya yakni Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.