Netra, Jakarta – Pemprov Jakarta menegaskan tak akan mengikuti kebijakan memasukkan anak-anak nakal ke barak militer. Gubernur Jakarta, Pramono Anung menyebut Jakarta memiliki cara sendiri untuk persoalan itu.
“Jakarta adalah Jakarta. Jakarta tak akan meniru daerah lain,” kata Pramono Anung, Sabtu (3/5/2025).
Pramono belum memberikan penjelasan lebih lanjut soal kebijakan Pemprov Jakarta dalam menangani anak-anak nakal. Kemudian, beberapa hari berselang, Staf khusus (stafsus) Gubernur Jakarta bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim menyampaikan penjelasannya.
Chico menuturkan Pemprov Jakarta tidak akan mengikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat dengan memasukkan anak nakal ke barak militer. Ia menegaskan Jakarta memiliki kebijakan sendiri.
“Nggak ada, Jakarta mempunyai kebijakan tersendiri terkait dengan menertibkan warga, mendidik anak-anaknya, dan membina warganya,” tutur Chico di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, Senin (12/5/2025).
Chico menyebut pempro Jakarta akan menerapkan kegiata yang positif. Adapun caranya yakni dengan membuka ruang bagi anak agar dapat berkreasi di tempat yang seharusnya seperti Perpustakaan.
“Kita akan menerapkan banyak hal, tapi lebih memadatkan kegiatan positif. Taman dibuka sampai malam, artinya membuka ruang bagi anak-anak untuk berkreasi di tempat yang seharusnya, termasuk perpustakaan,” tuturnya.
Terkait hal itu, Pram telah mengeluarkan kebijakan menambah jam operasional perpustakaan sampai pukul 10 malam. Kebijakan itu memberi dampak signifikan dengan bertambahnya pengunjung perpustakaan HB Jassin, tercatat hingga 53%.
“Dan sekarang ini perpustakaan maupun HB Jassin mengalami peningkatan pengunjung karena dibuka sampai dengan jam 10 malam hampir 53 persen,” kata Pramono saat kunjungan ke perpustakaan HB Jassin, Jumat (9/5).
Selain itu, Pram juga menambah jam operasional untuk sarana museum dan taman. Dengan penambahan jam operasional ia berharap ruang-ruang itu dapat dipakai anak muda guna menyalurkan energi positif seperti minat dan bakatnya.
Diketahui, kebijakan memasukan anak sulit dibina atau nakal ke barak militer dilakukan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Ia ingin anak nakal itu mendapatkan pendidikan karakter yang melibatkan unsur TNI-Polri. Kebijakan itu dipilih Dedi sebagai respon atas sejumlah kasus kenakalan remaja yang terjadi di Jabar.