Netra, Jakarta – Federasi Sepakbola Indonesia atau PSSI resmi dikenai sanksi oleh FIFA berupa denda sebesar Rp 400 Juta dan pengurangan 15 persen kursi penonton di area belakang gawang saat menjamu China, pada 5 Juni 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga.
“Akibatnya, yang pertama, PSSI didenda hampir setengah miliar, yaitu sekitar hampir 400 juta lebih,” katanya.
“Kemudian yang kedua, PSSI diperintahkan FIFA untuk memainkan pertandingan berikutnya dengan jumlah penonton terbatas dengan menutup sekitar 15% dari kursi yang tersedia, dan ini terutama di tribun di belakang gawang—artinya di Utara dan Selatan,” lanjutnya.
Arya menuturkan PSSI mendapat surat langsung dari FIFA yang berisikan Pasal 15 Diskriminasi. FIFA menilai suporter Indonesia telah berprilaku diskriminatif saat menjamu Bahrain, pada (25/3), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
“Jadi kami kemarin sudah mendapatkan surat dari FIFA. Dengan referensi FDD-23338 tentang Pasal 15 Diskriminasi, jadilah keputusan dari FIFA yang menyatakan PSSI harus bertanggung jawab atas perilaku diskriminatif suporter pada saat Timnas Indonesia melawan Bahrain yang dimainkan tanggal 25 Maret 2025 lalu,” ujarnya.
Dalam suratnya, FIFA mencatat sekitar 200 suporter meneriakkan slogan xenophobia di sektor 19 yakni tribun utara dan selatan. Diketahui, Xenofobia merupakan bentuk ketidaksukaan atau kebencian terhadap orang asing atau kelompok yang berbeda. Hal ini menurut FIFA bertentangan dengan aspek saling menghormati.
“Berdasarkan laporan pernyataan tersebut, FIFA menyatakan bahwa suporter tuan rumah Indonesia itu paling aktif di Timur, Utara, dan Selatan. Peristiwa insiden terjadi di sektor 19 disebabkan oleh suporter Indonesia. Pada menit ke-80, sekitar 200 suporter tuan rumah meneriakkan slogan xenophobia, Bahrain bla bla bla,” jelasnya.