Netra, Jakarta – Seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian setelah mengunggah meme yang memuat wajah Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Unggahan itu dinilai mengandung unsur penghinaan, dan kini ia terancam hukuman penjara hingga 12 tahun.
Dirangkum Sabtu (10/5/2025), Penetapan tersangka dilakukan pada Jumat (9/5). Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan SSS dijerat dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Tersangka SSS melanggar Pasal 45 ayat (1) juncto Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 51 ayat (1) juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” ujar Truno.
Pasal 27 ayat (1) mengatur larangan penyebaran konten elektronik bermuatan melanggar kesusilaan tanpa hak, dengan ancaman pidana maksimal enam tahun penjara dan/atau denda hingga Rp1 miliar.
Sementara Pasal 35 juncto Pasal 51 ayat (1) menyasar perbuatan manipulasi informasi elektronik agar tampak seolah-olah autentik, yang dapat diancam pidana penjara hingga 12 tahun dan/atau denda Rp12 miliar.
Pihak kampus mengonfirmasi bahwa SSS merupakan mahasiswi aktif di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB. Dalam keterangan resminya, ITB menyatakan telah menjalin koordinasi dengan berbagai pihak menyusul kasus ini.
“Institut Teknologi Bandung menanggapi pemberitaan mengenai penangkapan mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) oleh kepolisian, terkait pengunggahan meme melalui media sosial. Dengan ini kami sampaikan: ITB telah berkoordinasi secara intensif dan bekerja sama dengan berbagai pihak,” ujar Direktur Komunikasi & Humas ITB, Nurlaela Arief.
Ia menambahkan bahwa orang tua mahasiswi tersebut telah datang ke kampus dan menyampaikan permohonan maaf. ITB juga memberikan pendampingan terhadap mahasiswi yang bersangkutan.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM), pihak kampus tetap memberikan pendampingan bagi mahasiswi,” sambungnya.