Netraworld, Jakarta – Pemerintah China menyuarakan penolakan terhadap operasi militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan menyusul rencana Israel untuk memperluas operasi yang mencakup pemindahan besar-besaran penduduk Gaza.
“China sangat prihatin dengan situasi Palestina-Israel saat ini,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, seperti dilansir dari AFP pada Selasa (6/5/2025).
“Kami menentang tindakan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dan berharap semua pihak terus-menerus dan efektif menerapkan perjanjian gencatan senjata,” imbuhnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa serangan terbaru di Gaza akan menjadi operasi intensif untuk mengalahkan kelompok Hamas. Namun, ia tidak menjelaskan sejauh mana wilayah tersebut akan diduduki.
“Penduduk akan dipindahkan, untuk perlindungan mereka sendiri,” kata Netanyahu dalam sebuah video yang diunggah di platform X, dikutip dari Al Arabiya.
Ia menegaskan bahwa militer Israel tidak akan sekadar masuk ke Gaza dan mundur, melainkan memiliki tujuan yang lebih jauh.
“Tujuannya adalah sebaliknya,” sambungnya.
Menurut seorang pejabat Israel, kabinet keamanan telah menyetujui rencana perluasan serangan, termasuk penguasaan wilayah Gaza dan pemindahan warganya ke bagian selatan. Militer Israel juga dikabarkan telah memanggil puluhan ribu tentara cadangan untuk mendukung operasi tersebut.
Seorang pejabat keamanan senior Israel menjelaskan bahwa salah satu aspek utama dari strategi militer itu adalah evakuasi besar-besaran warga sipil dari zona konflik ke wilayah selatan Gaza.
“Program pemindahan sukarela bagi penduduk Gaza… akan menjadi bagian dari tujuan operasi itu,” ujarnya.