Netra, Jakarta – PT PLN (Persero) buka suara terkait padamnya listrik di Bali yang terjadi pada Jumat (2/4) sore kemarin. Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyebut hal itu terjadi akibat permasalahan teknis sistem transmisi PLN bukan karena serangan siber.
“PLN menyatakan bahwa indikasi gangguan ini terjadi secara teknis pada sistem penyaluran atau transmisi yang ada di PLN, sehingga berakibat pada padamnya beberapa pembangkit dan bukan akibat dari serangan siber,” ujar Adi dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).
Adi menuturkan pihaknya segera merespons cepat dan menindaklanjuti gangguan pasokan listrik itu dengan menurunkan ratusan personel. Ia juga menegaskan PLN mengerahkan segala upaya untuk memperbaiki kendala itu.
Hasilnya dapat terlihat sekitar 30-45 menit setelah kejadian. Suplai listrik sudah kembali berhasil masuk secara bertahap.
Adi menyebut pihaknya telah memulihkan listrik milik 1,6 juta pelanggan (90%) yang terdampak atas padamnya itu. Selain itu, ia mengatakan layanan listrik di bandara hingga pusat keramaian sudah berhasil dipulihkan.
“Kurang lebih 30-45 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah berhasil kembali masuk secara bertahap, sehingga pada tengah malam ini sekitar 1,6 juta pelanggan atau hampir 90% pelanggan yang terdampak sudah berhasil dipulihkan kembali. Kami memastikan pelayanan umum di rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian sudah berhasil dipulihkan,” beber Adi.
Lebih lanjut, Adi menyebut kendala listrik berhasil diatasi secara 100% pada malam hari. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini sehingga banyak masyarakat merasa tidak nyaman.
“Mohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat, seluruh petugas kami saat ini masih terus berjuang di lapangan dan diperkirakan listrik dapat normal 100% pada malam hari ini. Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh masyarakat,” tutupnya.