Netra, Jakarta – Seorang warga negara Ghana berinisial KUV mengamuk di kawasan Kalibata City, Jakarta Selatan. Aksinya menimbulkan kerusakan dan luka pada beberapa orang. Polisi dan Imigrasi kini menangani kasus tersebut.
Kronologi WN Ghana Mengamuk
Insiden bermula pada Senin (21/4) saat KUV kedapatan merusak lampu di koridor apartemen. Salah satu petugas apartemen, AM, mencoba menghentikan aksi tersebut namun justru menjadi korban pemukulan menggunakan lampu hingga mengalami luka.
KUV kemudian melanjutkan aksi anarkistis ke lobi apartemen dan melempar meja kecil yang mengenai sebuah mobil hingga kaca spionnya rusak. Petugas keamanan langsung berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk mengupayakan mediasi.
“Setelah mediasi, WNA tersebut atas nama KUV tidak kooperatif dan berbelit,” kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (23/4/2025).
Usai mediasi gagal, KUV kabur menggunakan mobil bersama anaknya yang masih berusia 4 tahun. Ia membawa sebilah pisau dan berhenti di depan Mal Plaza Kalibata.
Upaya mediasi kembali dilakukan oleh petugas keamanan dan Imigrasi, namun kembali menemui jalan buntu. KUV justru masuk ke dalam supermarket di mal dan kembali mengamuk. Ia merusak barang dan menyiram tubuhnya dengan minyak goreng. Aksi tersebut sempat terekam dan viral di media sosial.
Petugas keamanan mal dan Polsek Pancoran mencoba menenangkan KUV. Ia sempat bersedia diajak berkoordinasi dengan syarat dikawal oleh kepala mal berinisial V.
“WNA tersebut, dengan kesepakatan minta dikawal oleh chief mal Saudari V sampai area Gate 2. Sampai di area Gate 2, keadaan kembali ricuh dengan keadaan Saudari V dicekik (disandera) oleh WNA tersebut,” ujar Ade Ary.
Kepala mal akhirnya berhasil diselamatkan setelah petugas keamanan melawan balik. KUV kemudian kabur ke sebuah klinik di dekat lokasi, namun upayanya terhenti setelah Polres Metro Jakarta Selatan turun tangan.
“Sekitar pukul 20.00 WIB, piket Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan tiba. WNA tersebut berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati, yang didampingi oleh chief sekuriti Saudara S,” sambungnya.
Kapolsek Pancoran Kompol Mansur menduga KUV mengamuk akibat persoalan keluarga dan dalam keadaan mabuk berat.
“Sebetulnya itu ada masalah keluarga saja, karena posisi mabuk, ya hilang kendali,” ungkap Mansur, Selasa (22/4).
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, KUV sempat melakukan kekerasan terhadap AM saat mencoba menghentikannya di lantai 20 zona B apartemen. AM dipukul dengan lampu sintetis hingga mengalami luka di telinga dan leher.
Saksi lainnya yang tinggal di kamar sebelah juga menyaksikan AM mencoba menghindar dan berlari ke lobi untuk meminta bantuan.
KUV juga sempat melempar meja kecil dari unit lain ke area parkir, mengenai mobil dan merusak spionnya. Kepala keamanan apartemen kemudian menghubungi Imigrasi untuk tindakan lebih lanjut.
“Selanjutnya menurut keterangan chief security Saudara S, mengatakan bahwa Saudara F (sekuriti) dengan dirinya melakukan koordinasi dengan pihak Imigrasi Saudara AG, kemudian merapat pihak Imigrasi tiga anggota yang diketuai Saudara AG,” jelasnya.
Imigrasi Jamin Sanksi Tegas
Pihak Imigrasi memastikan akan menindak KUV secara hukum. Mereka telah berkoordinasi dengan kepolisian.
“Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Jakarta Selatan bergerak cepat untuk menindaklanjuti laporan WNA yang membuat onar di Supermarket Kalibata City,” ujar Prihatno Juniardi, Rabu (23/4/2025).
Kasus ini saat ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan. KUV akan dikenai sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
“Saat ini Kantor Imigrasi Jakarta Selatan masih berkoordinasi dengan Kepolisian… WNA tersebut akan ditindak sesuai dengan ketentuan dan UU yang berlaku,” tulis Prihatno.
Imigrasi juga telah mengevaluasi sistem pengamanan Kalibata City dan akan meningkatkan pengawasan terhadap warga negara asing.
“Sebagai langkah ke depan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya dan pihak pengelola apartemen Kalibata City…” pungkasnya.