Netra, Jakarta – Kaporles Buru, Maluku, AKBP Sulastri Sukidjang mengatakan Kantor KPU Buru di bakar oleh bendaharanya sendiri inisial RH. Ia menyebut motif RH melakukan aksi tersebut untuk menghindari pemeriksaan terkait dana pilkada sebesar Rp 33 miliar.
“Motif (bendahara suruh membakar) adalah untuk menghindari pemeriksaan penggunaan anggaran Pilkada 2024 dari KPU RI Rp 33 miliar,” kata Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang dalam keterangannya, Sabtu (19/4/2025).
AKBP Sulastri mengatakan RH ingin dokumen terkait penggunaan anggaran Pilkada 2024 hangus terbakar dari kantornya. RH berupaya agar laporan pertanggungjawaban terkait anggaran tersebut tidak dapat diperiksa.
“(Tujuannya) untuk menghilangkan dokumen-dokumen laporanpertanggungjawaban anggaran Pilkada,” imbuh Sulastri.
Pada kasus pembakaran ini, RH menjadi otak kejahatan dengan menyiapkan semua kebutuhan untuk membakar kantor KPU Buru. AKBP Sulastri menyebut RH menyiapkan minyak tanah dan bensin sebanyak 4 jeriken.
Kemudian bahan-bahan itu diserahkan kepada dua Pria dengan insial AT (42) dan SB (45). Keduanya lalu masuk melalui jendela belakang Kantor.
“Awalnya RH membawa minyak tanah dan bensin 4 jeriken yang sudah disiapkan kemudian diserahkan kepada AT dan SB. Masuk lewat jendela belakang ruang rapat KPU yang sudah dibuka sejak awal,” bebernya.
“Sampai di dalam kantor KPU, menyiram bagian bawah dengan bensin dan minyak tanah kemudian memanjat naik ke plafon dan seluruh plafon disiram juga dengan minyak tanah dan bensin. Setelah itu menunggu waktu yang tepat untuk dibakar,” tambahnya.
Akibat perbuatannya tersebut, Polisi menjerat ketiga tersangka dengan pasal 187 ayat 1, junto pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.
Sebagai informasi kebakaran Kantor KPU Buru, Maluku, terjadi pada Jumat (28/2/2025), pukul 02.50 WIT. Akibat kebakaran tersebut dilaporkan satu ruang prajabatan dan ruang arsip ludes dilahap si jago merah.