Netra, Jakarta – Pemilihan Suara Ulang (PSU) di Pilkada Kabupaten Serang berlangsung hari ini, Sabtu (19/4). Tim Sentra penegak hukum terpadu (Gakkumdu) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) dengan menangkap 12 orang pelaku diduga money politik menjelang PSU.
Hal ini dikonfirmasi oleh Anggota Bawaslu RI, Puadi. Ia menjelaskan OTT dilakukan semalam, Jumat (18/4) oleh sentra Gakkumdu Bawaslu Provinsi Banten dan Kabupaten Serang. OTT tersebut juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
“Jadi semalam sampai perkembangan pagi kita sudah menerima OTT. OTT ada 12 orang di berbagai kecamatan. Karena barang bukti sudah ada di kita,” kata Puadi kepada wartawan di kantor Bawaslu Kabupaten Serang, Sabtu (19/4/2025).
Puadi menuturkan saat ini proses pemeriksaan terus berjalan. Bawaslu dalam hal ini bekerja sama dengan aparat negara lainnya seperti TNI, Polri dan kejaksaan.
Puadi juga menyebut, masyarakat diharapkan ikut berpartisipasi melaporkan jika melihat hal-hal serupa atau bahkan yang lebih besar potensi melanggar pelaksanaan Pemilu.
“Kita berharap masyarakat di Kabupaten Serang ini ada informasi apapun segera disampaikan kepada jajaran kami sesuai dengan tingkatannya,” ujarnya.
Diketahui, tim Gakkumdu berhasil menangkap 2 pelaku politik uang insial ND (30) dan MH (31) di Jalan Baru Bendung Pamarayan, Cikeusal, Serang Banten.
Keduanya diduga hendak memberi uang kepada masyarakat yang sudah menyerahkan kartu keluarga agar dimasukan ke daftar pemilih tertentu untuk memilih salah satu calon. Adapun angka yang dijanjikan yakni Rp 50 ribu.
Pelaku mengaku mendapatkan uang tersebut dari seseorang bernama Alex dan Andri dari Kecamatan Cikeusal. Pelaku juga menyebut mereka merupakan salah satu anak dari dari anggota DPRD Kabupaten Serang.
“Keduanya merupakan anak kandung dari anggota DPRD Kabupaten Serang dari fraksi Golkar,” kata Koordinator Penyidik Gakkumdu Kompol Endang Sugiarto.